Berita Semarang

Kisah Kegigihan Mbah Marjo demi Berhaji ke Tanah Suci di Usia 84 Tahun, Jualan Kelor Saban Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tidak pasti, biasanya selalu habis," jelas kakek yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Dari berjualan daun kelor, dia mengantongi uang Rp1 juta per bulan.

Perjalanan 11 Tahun BCL - Ashraf Sinclair. Ketemu Tak Sengaja, Menikah hingga Maut Memisahkan

Menurutnya, jumlah itu merupakan keuntungan kotor karena harus mengganti modal belanja ramuan herbal daun kelor.

"Setiap bungkus terjual, saya untung saya Rp 1.500. Setiap keuntungan itu saya tabung buat naik haji," jelas dia.

Sumarjo sudah setahun berjualan di kawasan Masjid Baiturrahman.

Hasil jualan daun kelor dia tabungkan di sebuah bank. Saat ini tabungannya telah mencapai Rp 25 juta lebih.

Tepat pada 3 Oktober 2019, Mbah Marjo resmi terdaftar sebagai calon haji.

Kakek Sumarjo (84) menunggu pembeli di Masjid Raya Baiturrahman Semarang,Senin (17/2/2020). Demi berhaji ke Tanah Suci, Mbah Marjo berjualan daun kelor di seputaran masjid yang berada di tengah jantung Kota Semarang itu. (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Firasat Ayah Korban Tenggelam di Nusakambangan, Khawatir saat Dipamiti - Kembaran Pecahkan Piring

Cara Unik Bertahan di Wilayah Konflik, Ayah Ini Ajak Anaknya Tertawa saat Dengar Dentuman Bom

Misteri Jasad Bocah PAUD Tanpa Kepala, Orangtua Datangi Mabes Polri dan Hotman Paris: Untuk Blow Up

Garil Anak Korban Bom Bali I Bertemu Ali Imron Pelaku Pengeboman, Satu Pertanyaan Ini yang Diajukan

Setelah dana mengendap tiga tahun, dia mengajukan percepatan sehingga pada 2023 dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci.

"Saya masih menabung, ingin nyimpan lagi Rp11 juta buat ke Tanah Suci," beber pria kelahiran 17 Agustus 1936 ini.

Sumarjo mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena diberikan rezeki yang tidak terduga setiap hari.

"Banyak pembeli yang beli dua bungkus tapi memberi uang lebih. Ketika saya mau mengembalikan, mereka tidak mau," kenangnya.

Sikap para pembeli itulah yang kadang membuat Sumarjo trenyuh. Dia mengatakan tidak bisa membalas apa pun kebaikan tersebut.

"Lemah teles, Gusti Allah ingkang mbales (Tuhan yang akan membalas)," kata kakek asal Parakan, Temanggung, ini. (iwan arifianto)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Mbah Marjo Kakek 84 Tahun Jualan Daun Kelor di Semarang, Demi Berhaji ke Tanah Suci

Berita Terkini