TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Daerah Jateng Brigjend TNI Sondi Siswanto mengapresiasi keberhasilan Pemkab Banjarnegara dalam melaksanakan pembangunan serta menciptakan iklim sejuk dan kondusif di daerah.
Sondi secara khusus memuji Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono terkait keberhasilannya membangun infrastruktur jalan.
“Dulu jika saya ke Banjarnegara dari Semarang, mobil saya semua bunyi."
"Mungkin cuma klakson yang nggak bunyi. Artinya infrastruktur jalan dulu parah."
"Namun sekarang kebalikannya, bahkan jalan kampung pun sudah bagus,” kata Sondi di Pringgitan pendopo Kabupaten Banjarnegara (7/1/2020).
Sondi pun mengapresiasi keamanan dan kondusifitas wilayah Jawa Tengah, khususnya Banjarnegara.
Ini menurut dia tak lepas dari kemitraan BIN dengan pemerintah, LSM, Ormas, Keagamaan dan Kepemudaan.
Organisasi itu dinilainya sangat membantu tugas TNI, Polri dan aparat Pemda.
Meski di lain sisi Sondi mengakui masih banyak kelompok yang menginginkan perpecahan bangsa, antara lain dari kelompok radikal kanan, intoleran, maupun teroris.
Ia menyebut ada 127 napi teroris (napiter), serta 226 eks napiter yang patut menjadi perhatian bersama.
Di antara napiter itu berasal dari Banjarnegara atas nama Ageng Nugroho yang tertangkap di Temanggung beberapa waktu lalu.
Ageng merupakan terduga teroris jaringan Solo.
Pengungkapan jaringan terorisme dinilainya berkat kemitraan masyarakat dan kesigapan aparat.
Tugas Intelejen, dikatakannya adalah mengumpulkan semua data dan informasi di suatu daerah.
Data itu akan menjadi masukan bagi pimpinan daerah bahkan masukan untuk Presiden.
Akan tetapi, mengumpulkan data dinilainya bukan hanya tugas dari Intelejen.
Pemerintah dan unsur lainnya, bahkan masyarakat pun harus ikut ambil bagian dalam mengumpulkan data dan informasi.
"Karena, yang tahu keadaan daerahnya adalah masyarakat daerah itu sendiri,” katanya.
Bupati Budhi Sarwono berharap agar kemitraan pemerintah dengan BIN terus ditingkatkan.
Budhi meminta pejabat di Forkompimda, eksekutif, legislatif maupun yudikatif menjadi pioner dalam penyampaian informasi dari masyarakat untuk menjaga stablitas Banjarnegara.
Jika menemukan hal janggal atau aneh di daerahnya, mereka bisa segera melaporkannya ke pihak berwajib untuk diselesaikan secara mufakat dan musyawarah.
"Karena itu berfungsi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di sekitar masyarakat,” katanya.