Berita Kudus
Pasar Kliwon Kudus Sepi Pembeli, Pedagang Ekspresikan Keprihatinan dengan Pawai di HUT Ke 80 RI
Mereka berharap kegiatan semacam ini menjadi daya tarik tersendiri, agar pengunjung pasar kembali meningkat secara bertahap.
Penulis: Saiful Masum | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Ada-ada saja yang dilakukan sejumlah pedagang Pasar Kliwon Kudus, menyambut momen HUT Kemerdekaan ke 80 RI.
Perayaan HUT ke-80 RI mereka lakukan dengan pawai.
Pawai yang dilakukan tak ada bedanya dengan pewai-pawai untuk merayakan kemeriahan HUT kemerdekaan.
Hanya saja, meski tampak sama, namun apa yang dilakukan oleh para pedagang Pasar Kliwon Kudus ini sebagai bentuk keprihatinan atas sepinya pembeli.
Mayoritas pedagang mengeluhkan sepinya pasar tradisional yang dinilai kalah saing dengan pasar-pasar modern yang lebih mengedepankan sistem penjualan dengan cara online.
Kebesar nama Pasar Kliwon Kudus sebagai pasar jujukan tidak hanya masyarakat Kudus saja, juga masyarakat dari berbagai kabupaten sekitar, kini tak bisa dirasakan lagi.
Pada momentum memperingati HUT ke-80 RI, puluhan pedagang Pasar Kliwon menggelar pawai di sekitar lokasi pasar.
Selain bertujuan menyemarakkan Hari Kemeredekaan RI, aksi pawai tersebut juga sebagai bentuk mengekspresikan diri terhadap keprihatinan pedagang atas sepinya daya beli masyarakat.

Mayoritas pedagang yang menggelar aksi pawai ini merupakan pedagang konveksi.
Mereka menyuarakan keprihatinan atas merosotnya omzet pedagang tradisional, dampak persaingan dengan platform digital.
Baca juga: Bupati Sadewo Absen Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Banyumas, Dampingi Penari Tampil di Istana Negara
Ketua penyelenggara, Setio Budi, mengatakan, pawai merupakan cara pedagang mempromosikan dagangan secara langsung kepada masyarakat.
Dalam pawai, pedagang juga membawa jenis dagangan masing-masing, sembari promosi kepada masyarakat.
Mereka berharap kegiatan semacam ini menjadi daya tarik tersendiri, agar pengunjung pasar kembali meningkat secara bertahap.
"Keluhan utama pedagang adalah sepinya pembeli. Zaman sekarang, masyarakat lebih banyak belanja lewat marketplace atau sosial media. Kalau dibiarkan, daya beli di pasar tradisional semakin menurun," terangnya, Senin (18/8/2025).
Setio menyebut, omzet pedagang dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami penurunan hingga 50 persen.
Pedagang mulai resah, jika dibiarkan lapak-lapak dagang di Pasar Kliwon terancam gulung tikar.
Keterbatasan tenaga dan keterampilan dinilai menjadi persoalan serius jika ingin merambah pada sistim penjualan online.
Setio menegaskan, selain bentuk ekspresi keprihatinan, pawai ini juga ditujukan untuk mengingatkan pemerintah agar memberi perhatian lebih bagi keberlangsungan pasar tradisional di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Fahri Hamzah Minta Maaf ke AHY, Program Pembangunan 3 Juta Rumah Belum Terealisasi: Masih Nol!
"Harapan kami sederhana, jangan sampai Pasar Kliwon sebagai pasar terbesar di Kudus justru tenggelam dan kalah dengan pasar online. Pemerintah harus hadir melindungi dan mendukung pedagang kecil," serunya.
Pedagang di Pasar Kliwon, Sukini (55) mengalami penurunan omzet 50-70 persen sejak maraknya perdagangan online.
Sebagai pedagang yang sudah menjajaki dunia perdagangan pasar puluhan tahun, dia berharap ada upaya dan terobosan dari pemerintah agar euforia jual beli di Pasar Kliwon kembali bergairah.
"Kami hanya ingin Pasar Kliwon ramai lagi seperti dulu," tegasnya.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus menginisiasi perpanjangan waktu berjualan bagi pedagang Pasar Kliwon hingga malam hari.
Artinya, pedagang diproyeksikan bisa berjualan dengan waktu lebih panjang guna menarik minat masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Andi Imam Santosa menyebut, rencana program tersebut masih dalam tahap usulan dan pembahasan bersama para pedagang.
Pihaknya menampung usulan dan tanggapan dari pedagang terkait wacana pasar malam di Pasar Kliwon.
Nantinya, rencana program tersebut juga bakal dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait. Serta meminta persetujuan kepada Bupati Kudus.
"Masih dalam tahap sosilaisasi dengan pedagang," tuturnya. (Sam)
"Masak Bupati Bisa Cari Investor, Pusat Tidak?" Sadewo Tagih Pembebasan Lahan Tol Pejagan-Cilacap |
![]() |
---|
Fahri Hamzah Minta Maaf ke AHY, Program Pembangunan 3 Juta Rumah Belum Terealisasi: Masih Nol! |
![]() |
---|
Sekarang! Link Live Streaming Timnas U17 Indonesia Vs Mali |
![]() |
---|
Megawati Absen Upacara di HUT Kemerdekaan Ke 80 RI di Istana Merdeka, Ini Respon Luhut! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.