Kriminalitas Semarang

Mayat Pria Ditemukan Dalam Tandon Air PDAM Siranda, Polisi Selidiki Rekaman CCTV Pria Lompat Pagar

Jasad DKP (20) ditemukan di dalam tandon air yang dikelola PDAM Tirta Moedal. Polisi kini tengah menunggu hasil autopsi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
POLRESTABES SEMARANG
EVAKUASI DARI TANDON: Tim Inafis Polrestabes Semarang mengevakuasi jasad DKP (20) dari dalam kawasan Reservoir Siranda, Semarang, yang merupakan tandon air aktif milik PDAM, Sabtu (16/8/2025). Penemuan mayat ini memicu pertanyaan tentang keamanan fasilitas publik setelah polisi menemukan petunjuk CCTV bahwa korban diduga masuk dengan cara melompati pagar. (DOK POLRESTABES SEMARANG) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Penemuan mayat seorang pemuda di kawasan Reservoir Siranda, Semarang, Sabtu (16/8/2025), menimbulkan pertanyaan terkait keamanan fasilitas publik.

Pasalnya, lokasi penemuan jasad DKP (20) merupakan kolam penampungan air aktif yang dikelola oleh PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

Jasad korban sendiri ditemukan dalam kondisi sudah tidak utuh karena diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari dua minggu.

Baca juga: Misteri Penemuan Mayat di Tandon Air Siranda Semarang, Diduga Pemuda yang Hilang Usai Ada Keributan

Korban Lompat Pagar, Terekam CCTV 

Penyelidikan awal polisi mengindikasikan adanya celah keamanan di lokasi tersebut.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatreskrim) Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar, mengatakan, pihaknya menemukan petunjuk dari rekaman kamera CCTV.

"Ada seorang pria jalan sempoyongan masuk ke dalam area reservoir dengan cara melompati pagar," ungkap Aris.

Rekaman tersebut berasal dari tanggal yang sama saat korban dilaporkan hilang oleh keluarganya, yaitu pada akhir Juli 2025.

Keluarga Lapor Hilang Sejak Dua Pekan Lalu 

Pihak keluarga telah melaporkan hilangnya DKP sejak 30 Juli 2025.

Dari penelusuran keluarga, didapat informasi dari petugas keamanan hotel di sekitar lokasi bahwa sempat terjadi keributan pada dini hari saat korban menghilang.

Informasi ini kini tengah didalami oleh pihak kepolisian untuk melihat kemungkinan adanya keterkaitan dengan kematian korban.

Penyebab Kematian Tunggu Hasil Autopsi 

Saat ini, jasad korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Semarang untuk menjalani proses autopsi.

Polisi menegaskan, penyebab pasti kematian baru dapat diketahui setelah hasil autopsi keluar.

"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan soal penyebab kematiannya, termasuk menunggu hasil autopsi untuk memperjelas," pungkas Aris.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved