Berita Jateng
MBG di Sragen Dihentikan Sementara, Diduga Picu Keracunan Makanan Siswa SD dan SMP di Gemolong
Ratusan siswa SD dan SMP di Gemolong Sragen dilarikan ke rumah sakit. Diduga keracunan makanan MBG.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Program makan bergizi gratis (MBG) di Sragen, Jawa Tengah, dihentikan sementara.
Penghentian ini dilakukan setelah ratusan siswa SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong, Sragen, mengalami dugaan keracunan makanan dari MBG.
"Yang pertama, diberhentikan dulu MBG nya," ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Dokter Spesialis Keliling (Spelling) di Gedung Muladi Dome Universitas Diponegoro, Rabu (13/8/2025).
Luthfi mengatakan, sampel makanan diduga sumber keracunan makanan telah dikirim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah untuk dicek laboratorium.
Dinkes juga membuka posko kesehatan 24 jam per hari.
Baca juga: Ditinggal Kondangan Pemilik, Toko Rokok di Plupuh Sragen Dibobol Maling
Luthfi memastikan, kondisi para siswa telah membaik dan tak ada siswa yang harus menjalani rawat inap.
"Siswa yang keracunan menjalani rawat jalan."
"Kami akan melakukan lapor dan koordinasi dengan MBG pusat untuk melakukan rapat bersama dalam rangka menyelaraskan program," tuturnya.
Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar menambahkan, ada 196 anak yang mengalami gangguan pencernaan ringan akibat dugaan keracunan makanan MBG.
"Tidak ada yang rawat inap. Tidak tahu penyebabnya," kata dia.
Menurutnya, program MBG diberhentikan dua hari untuk evaluasi.
"Tapi, nanti, menunggu Badan Gizi Nasional (BGN) apa ini mau dilanjutkan berhenti atau mulai lagi. Prinsipnya itu," jelasnya.
Yunita mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng saat ini membuka posko 24 jam setiap hari.
Baca juga: Ironi Kasus Pembalakan Liar di Hutan Sragen, Pelaku Jatuh ke Jurang
Pihaknya saat ini mengecek dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Bagaimana alat makannya, dapurnya. Nanti yang memeriksa dari BGN," tuturnya.
Dikatakannya, penyebab keracunan tidak hanya dari alat makan maupun alat masak.
Bisa juga, orang yang memasak apakah melakukan sesuai prosedur atau tidak.
"Dari mulai memotong, mengolah sampai menyajikan," tuturnya.
Pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.
"Setelah muncul hasil, bisa disimpulkan," imbuhnya. (*)
Kisah Pedih Edi, saat Ngaji Disodori Akta Cerai Istri: Lapor ke Polisi Soal Keterangan Palsu |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN-T IPB Ajari Peternak Banjarnegara Bikin Pakan Fermentasi, Solusi Malas Ngarit |
![]() |
---|
Usai Bebas Bersyarat, Rumah Bambang Tri Penulis Buku Jokowi Undercover di Blora Sepi |
![]() |
---|
Bahaya Hilang Konsentrasi Berkendara, Begini Cara Aman Bikers Gunakan Aplikasi Navigasi |
![]() |
---|
Bus Trayek Wonosobo-Dieng Mogok Massal, Protes Pick Up Buat Angkut Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.