Berita Jateng

Warga 5 Desa di Blora Siap-siap Pindah, Terdampak Proyek Bendungan Karangnongko

Lima desa terdampak proyek strategi nasional (PSN) itu di antaranya Desa Mendenrejo, Ngrawoh, Nglebak, dan Nginggil, Megeri Kecamatan Kradenan

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
Rombongan Bupati Bojonegoro dan Wakil Bupati Blora Arief Rohman meninjau lokasi yang bakal dibangun Bendung Gerak Karangnongko, Minggu (14/2/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Warga lima desa di Blora bakal terdampak pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko.


Lima desa terdampak proyek strategi nasional (PSN) itu di antaranya Desa Mendenrejo, Ngrawoh, Nglebak, dan Nginggil, Megeri. Ke lima desa itu di Kecamatan Kradenan.


Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan ATR/BPN Blora, Atikah, merinci ada ratusan Kartu Keluarga (KK) yang akan terdampak pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko tersebut.


"Rinciannya, Desa Mendenrejo ada 22 KK, Desa Ngrawoh ada 146 KK, Desa Nginggil ada 141 KK, Desa Nglebak ada 179 KK, dan Desa Megeri ada 50 KK, jadi total ada 538 KK yang terdampak pembangunan Bendungan Gerak Karangnongko," jelasnya, saat ditemui di Kantornya, Rabu (6/8/2025)


Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan untuk lahan yang terdampak ada 392,37 hektare.


"Kemudian jumlah bidang yang terdampak ada 960 bidang. Terdiri dari lima desa, di antaranya Desa Ngrawoh ada 305 bidang,  Mendenrejo ada 13 bidang, kemudian Megeri ada 146 bidang, Nginggil ada 171 bidang, Nglebak 326 bidang. Jadi total 960 an bidang,"  jelasnya.

Baca juga: Launching Tim Persiku Kudus Hadirkan Habib Syech dan Gus Miftah


Atikah menyampaikan untuk proyek Pembangunan Bendungan Karangnongko tersebut merupakan PSN.


Adapun untuk proyek pembangunannya menggunakan anggaran dari APBN.


"Ada dua anggarannya, yang pertama karena PSN uang ganti ruginya nanti di dibayarnya lewat Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN)."


"Kemudian operasionalnya, operasional terkait kita melaksanakan pengadaan tanah itu melalui atau diproses atau anggarannya dari APBN dalam hal ini dari Kementerian PU," jelasnya.


Sementara itu, sebelumnya Bupati Blora, Arief Rohman, berkomitmen akan mengupayakan relokasi warga yang terdampak, ke wilayah terdekat.


Arief mengatakan, pihaknya mengusulkan relokasi dalam skema transmigrasi lokal.


"Kami usulkan agar masyarakat yang terkena dampak ini, ada namanya transmigrasi lokal, di sekitar lokasi bendungan itu. Yang mana, di sana itu ada KHDTK UGM, ada cukup luas," katanya, Senin (27/1/2025) lalu.(Iqs)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved