Berita Kudus
Kisah 'Nasi Goreng Gaib' di Kudus: Dulu Susah Dicari, Kini Harus Rela Antre Satu Jam
Kenapa nasi goreng Jamaludin disebut 'gaib'? Dulu karena keliling, kini karena antreannya yang panjang.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Pemandangan ini menunjukkan betapa populernya 'Nasi Goreng Gaib' miliknya.
Setiap hari, antrean di lapaknya selalu panjang.
Rata-rata, seorang pembeli perlu menunggu lebih dari satu jam untuk mendapatkan pesanannya.
Prinsip memasak Jamaludin inilah yang menjadi penyebab antrean panjang.
Ia menolak keras memasak nasi goreng dalam porsi besar sekaligus.
Baginya, kualitas rasa hanya bisa dijaga jika ia memasak satu per satu porsi.
Kisah di balik julukan 'gaib' ini berawal delapan tahun lalu.
Saat itu, Jamaludin baru memulai usahanya di Kudus setelah rumahnya di Semarang hilang diterjang rob.
Ia memulai dari nol dengan berjualan secara berkeliling.
Karena selalu berpindah-pindah, para pelanggan yang sudah jatuh cinta pada rasanya menjadi susah mencarinya.
“Iya banyak pelanggan yang susah mencari saya, karena memang saya kalau jualan jadwalnya tidak tentu karena keliling,” kata Jamaludin, Sabtu (2/8/2025).
Dari situlah julukan 'Nasi Goreng Gaib' lahir dan melekat hingga sekarang.
Selain cara masaknya yang tradisional menggunakan tungku arang, kelezatannya juga berasal dari bumbu rahasia.
“Bumbu sambal ini rahasia. Bahkan anak saya saja belum saya kasih tahu,” kata Jamaludin.
Menu andalannya adalah nasi goreng babat telur seharga Rp 25 ribu per porsi.
Upaya Tingkatkan Literasi Budaya, Lesbumi Kudus Gelar Sastra Purbakala di Museum Patiayam |
![]() |
---|
Mimpi Nur Ahmad Jadi Kenyataan, Dapat Hadiah Utama Sepeda Motor Listrik di FunBike |
![]() |
---|
Serapan APBD Kudus Masih Rendah, Ketua DPRD Masan: Eksekusi Program Jangan Menunggu Akhir Tahun |
![]() |
---|
Netizen Sebut Papan Skor Stadion Wergu Wetan Kudus Mirip 'Batu Nisan' |
![]() |
---|
Pelaku Penusukan Kakak Beradik di Wergu Wetan Kudus adalah Tetangga Bersaudara, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.