Pelecehan di Unsoed
Kasus Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed Picu Unjuk Rasa Mahasiswa, Sebut Kinerja Satgas Lamban
Aksi tersebut menjadi tekanan moral kepada pihak kampus menuntaskan proses investigasi dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku jika salah
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
Kami juga berupaya melindungi pelapor, seperti mengawal nilai mata kuliah agar tidak bergantung pada nilai dari terlapor.
Kami akan evaluasi keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan dosen," jelasnya.
Baca juga: Masih Aktif, Profesor FISIP Unsoed Tak Lagi Tangani Bimbingan Skripsi Buntut Pelecehan Seksual
Terkait sanksi, Slamet meminta publik bersabar hingga proses pemeriksaan selesai.
"Mohon ditunggu, karena sanksi bergantung pada hasil pemeriksaan," ungkapnya.
Salah satu peserta aksi, Asti, mengungkapkan kekhawatiran sebagai mahasiswi.
"Sebagai perempuan saya merasakan keterbatasan berbicara.
Di kasus ini ada relasi kuasa antara dosen dan mahasiswi.
Saat kami melapor, kami takut kampus tidak melindungi, malah menjustifikasi kami," ucapnya.
Ia menambahkan, beberapa teman yang diajar oleh terduga pelaku mengaku sering mendengar candaan seksis di kelas.
"Kami dengar dugaannya tidak hanya satu korban, tapi ada tiga," katanya.
Para mahasiswa FISIP Unsoed berkomitmen mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan keadilan bagi korban.
Aksi tersebut menjadi tekanan moral kepada pihak kampus menuntaskan proses investigasi dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku apabila terbukti bersalah. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.