Berita Wonosobo
Fenomena Fatherless Mulai Dirasakan Remaja Wonosobo: Punya Ayah tapi Serasa Tak Punya
Sejumlah remaja di Wonosobo mulai mengalami fenomena fatherless atau kehilangan sosok ayah dalam pengasuhan di keluarga.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo menyoroti fenomena fatherless atau hilangnya sosok ayah dalam pengasuhan anak.
Lewat Festival Cinta Keluarga Jilid 3, isu ini diangkat melalui peluncuran dan sosialisasi program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Program tersebut merupakan satu di antara lima quick win prioritas nasional yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA).
Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati menjelaskan, GATI hadir sebagai respon atas makin maraknya kondisi anak-anak yang secara fisik memiliki ayah tetapi secara emosional merasa kehilangan.
"Punya ayah tetapi seolah-olah nggak punya ayah, jadi kehilangan sosok ayah di dalam keluarga yang dialami seorang anak," ucapnya.
Baca juga: Inspiratif! Pemkab Wonosobo Tiadakan Karangan Bunga di Hari Jadi ke-200, Diganti Bibit Tanaman
Gerakan ini mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan, tidak hanya sebagai pencari nafkah.
"Ayo, para ayah, untuk bisa lebih intens, lebih dekat, lebih peduli, lebih sayang pada anak-anak kita."
"Perhatian, kasih sayang ayah itu ternyata sangat luar biasa berdampak pada pertumbuhan anak," jelasnya.
Di Wonosobo, kata Dyah, memang belum ada data resmi terkait angka fatherless.
Meski begitu, fenomena ini mulai dirasakan para remaja Wonosobo.
"Kalau secara angkanya itu saya kurang tahu ya, tetapi kalau saya beberapa ngobrol dengan anak-anak, memang ada anak-anak yang menyampaikan bahwa ada beberapa yang memang mulai kehilangan sosok ayah," lanjutnya.
Baca juga: Warga Kecewa Tak Ada Sheila On 7 di Daftar Artis Konser Musik Hari Jadi Wonosobo, Begini Kata Pemkab
Dyah berharap, kehadiran program GATI dapat meningkatkan kesadaran para ayah akan pentingnya peran dan kehadiran mereka dalam pengasuhan anak.
Melalui gerakan ini, keluarga tidak hanya dipandang sebagai satuan terkecil masyarakat tetapi juga sebagai pondasi utama dalam membentuk generasi yang sehat secara fisik, emosional, dan sosial. (*)
Taklukkan Dinginnya Dieng, 1.700 Pelari Lintas Negara Jajal Rute Ekstrem Sambil Berdonasi |
![]() |
---|
Lima Hari Sekolah Tak Cocok Diterapkan di Wonosobo, Begini Alasan Komisi D DPRD |
![]() |
---|
NU & FKDT Wonosobo Tolak Keras Sekolah 5 Hari: Akan Ganggu Jadwal Ngaji Anak-anak |
![]() |
---|
Solusi Lengkap Petani Wonosobo: Benih Disediakan, Pupuk Dibantu, Panen Dibeli Bulog |
![]() |
---|
Tanah Gerak Ancam Prumasan Wonosobo, Gedung PAUD dan TK Nyaris Ambruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.