Berita Jateng

Tragedi Sekolah Tertua di Tayu Pati Tutup Tak Punya Murid dan Guru, Wali Siswa Protes

Para wali murid SDN Tayu Kulon 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, tetap bersikukuh menolak regrouping (pengelompokan ulang) atau penggabungan SD lain

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: khoirul muzaki
Mazka Hauzan Naufal/Tribun Jateng
TOLAK REGROUPING - Aksi para siswa dan wali murid SDN Tayu Kulon 01, Kecamatan Tayu, Pati, yang menolak regrouping atau penggabungan dengan SDN Tayu Kulon 02, Kamis (17/7/2025). Sudah empat hari mereka tetap datang ke SDN Tayu Kulon 01 sekalipun tidak ada aktivitas belajar-mengajar lagi karena secara administratif sudah dilebur ke SDN 02. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI – Para wali murid SDN Tayu Kulon 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, tetap bersikukuh menolak regrouping (pengelompokan ulang) atau penggabungan dengan SDN Tayu Kulon 02.


Sudah hari keempat pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, puluhan wali murid dan siswa tetap berangkat ke SDN Tayu Kulon 01 sekalipun sudah tidak ada lagi kegiatan belajar-mengajar di sana. 


Guru-guru sudah dipindahtugaskan ke sekolah-sekolah lain. Ruang-ruang kelas juga sudah ditutup.


Para wali dan siswa selalu membawa poster-poster dari kertas karton bertuliskan kata-kata protes.


“Kami tidak mau dipindah!”


“Kami sudah nyaman di sini.”


Begitu bunyi dua di antara poster yang dibawa para murid.


Berdasarkan keterangan para wali murid,  Kepala SDN Tayu Kulon 02 sempat datang, namun hanya untuk mencatat presensi siswa.


Ketua Komite SDN Tayu Kulon 01, Mulyadi, mengatakan bahwa para murid dan wali memang bertekad untuk terus bertahan dan tidak mau dipindah ke SDN Tayu Kulon 02.

Baca juga: Kejutan Lagi dari Generasi Emas, Pelajar SMP di Kendal Baku Hantam di Kebun Cengkeh Sukorejo


Alasannya di antaranya ialah lokasi yang lebih strategis, banyaknya prestasi yang sudah diraih, serta nilai kesejarahan sekolah ini.


“SDN Tayu Kulon 01 ini (sudah ada sejak) tahun 1955, waktu itu SR (Sekolah Rakyat). Sehingga ini SD tertua di Tayu, perlu dilestarikan, karena bersejarah, jangan sampai ditutup,” kata dia, Kamis (17/7/2025).


Mengenai langkah selanjutnya, Mulyadi menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan akhir dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati. 


Kemarin, Rabu (16/7/2025), pihak dinas sempat menemui para wali murid untuk beraudiensi.


“Kemarin kepala dinas mengatakan akan sesegera mungkin mengambil sikap. Kami selaku ketua komite akan menanyakan langsung. Sebab kondisi murid-murid boleh dibilang memprihatinkan, keadaan sekarang memang masih ingin tetap bertahan di sini, tidak mau dipindah,” tandas dia.


Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disdikbud Pati, Andrik Sulaksono, mengatakan bahwa terkait regrouping ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.


“Kami sampaikan bahwa regrouping di Tayu Kulon tetap kami laksanakan sambil nanti kami sampaikan, memberikan pengertian pada wali murid,” kata dia, Rabu (16/7/2025). (mzk)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved