Berita Jateng

Pencairan BSU di Jateng Capai 69,2 Persen, Masih Ada 194.583 Pekerja yang Menunggu

Pencairan BSU di Jateng telah mencapai 69,2 persen. Ada 436.986 pekera yang telah menerima pencairan BSU dari 631.569 pekerja sasaran.

TRIBUNBANYUMAS/HUMAS PEMPROV JATENG
PANTAU PENCAIRAN BSU - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memantau pencairan BSU di Kantor Pos Boyolali, Jumat (18/7/2025). Pencairan BSU di Jateng telah mencapai 69,2 persen. Ada 436.986 pekera yang telah menerima pencairan BSU dari 631.569 pekerja sasaran. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Bantuan subsidi upah (BSU) 2025 bagi 436.986 pekerja di Jawa Tengah telah dicairkan.

Berdasarkan data, BSU di Jateng bakal diberikan kepada 631.569 pekerja.

Ini berarti, pencairan BSU di Jateng telah mencapai 69,2 persen. 

Persentase itu telah diatas rata-rata nasional yang baru mencapai 63,5 persen.

Masih ada 194.583 pekerja yang belum menerima BSU dan masih terus berproses.

BSU yang dicairkan kepada masing-masing penerima senilai Rp600.000 untuk dua bulan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berpesan agar bantuan yang diterima digunakan secara baik untuk kesejahteraan keluarga. 

"Jangan digunakan yang aneh-aneh, seperti buat judol (judi online)," katanya saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pencairan BSU di Kantor Pos Indonesia Cabang Boyolali, Jumat (18/72025).

Baca juga: Sudah Masuk Juli BSU Belum Juga Cair, Cek Mungkin Ini Penyebabnya

Menurut Luthfi, sejak digulirkan pertama kali tahun 2020 oleh pemerintah pusat, BSU di Jawa Tengah sudah menjangkau lebih dari 2 juta pekerja. 

Bantuan ini diberikan untuk menjaga daya beli serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ini menunjang masyarakat untuk semua profesi. Artinya, kita tinggal me-manage agar tepat sasaran, terus digunakan pada porsinya bagi penerima. Itu yang paling penting."

"Kita melakukan pengawasan dari dinas ketenagakerjaan," tuturnya.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Boyolali adalah tempat ketiga yang dikunjungi untuk mengecek proses pencairan BSU

"Gubernur, Bupati, dan Wali Kota saya minta ikut memonitor agar bantuan terlaksana baik, tepat sasaran, dan penggunaan untuk hal positif," tuturnya.

Baca juga: Beras Oplosan Tak Boleh Beredar di Jateng: Pemprov Siapkan Penyisiran

Seorang penerima BSU, Triningsih Sri Wulandari, mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut. 

Penghasilan dari kerja sebagai tenaga honorer Tata Isaha di SMPN 2 Ampel, disebutnya tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

"Saya terima dua kali, tahun 2020 dan tahun ini. Sangat membantu, kalau honorer tahu sendiri gajinya berapa."

"Adanya bantuan sangat mendukung kebutuhan sehari-hari. Ini untuk konsumtif," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved