Berita Jateng
Tanah Musnah Ancam Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1, Sekda Jateng Desak BPN Segera Bereskan
Tanah Musnah ancam Tol Semarang-Demak Seksi 1. Sekda Jateng desak BPN segera bereskan agar target 2027 tak molor.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Bayang-bayang persoalan "tanah musnah" kini menjadi momok serius.
Persoalan ini mengancam kelancaran salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN di Jawa Tengah.
Proyek tersebut adalah pembangunan tol Semarang–Demak Seksi 1.
Baca juga: Tol Semarang-Demak Seksi 1 Tembus 46 Persen, Target Rampung April 2027
Tak ingin proyek vital yang menghubungkan Sayung dengan Semarang ini tersendat, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, sampai harus "turun gunung".
Ia mendesak percepatan penyelesaian masalah krusial tersebut.
Kekhawatiran ini diungkapkan langsung oleh Sekda Sumarno.
Ungkapan tersebut disampaikan dalam Forum Ekonomi Regional Jateng yang digelar di Aula Kanwil DJBC Jateng-DIY beberapa waktu lalu.
Di hadapan para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sumarno secara blak-blakan menyebut bahwa permasalahan "tanah musnah" masih menjadi kendala utama.
Kendala ini menghantui progres fisik Seksi 1 tol yang sebagian jalurnya melintasi Laut Jawa.
"Forum ini bisa membantu percepatan penyelesaian masalah tanah (musnah)," tegas Sumarno.
"Karena hadir juga BPN, jadi kami berharap proses bisa segera tuntas dan pembangunan berjalan sesuai target (April 2027)," imbuhnya.
Bagi Pemprov Jateng, kelancaran pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 bukan sekadar target infrastruktur.
Sumarno menekankan bahwa proyek ini memiliki peran vital.
Peran vital untuk mendukung keseimbangan sektor pangan dan industri di Jawa Tengah.
Lebih jauh, infrastruktur yang terintegrasi ini diharapkan berdampak signifikan pada pengentasan kemiskinan.
Serta peningkatan kesejahteraan masyarakat luas.
"Satker APBN (termasuk proyek tol ini) berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jateng," tambahnya.
Sementara itu, progres pembangunan fisik Tol Semarang-Demak Seksi 1 secara keseluruhan dilaporkan telah mencapai 45,65 persen hingga akhir Mei 2025.
Humas CRBC Wika PP, Robby Sumarna, menyatakan bahwa meskipun wilayah pesisir kerap dilanda banjir rob, hal itu tidak menjadi kendala signifikan.
Ia sempat mengakui adanya hambatan suplai material tanah akibat curah hujan tinggi di lokasi quarry pada awal tahun 2025.
Namun, isu "tanah musnah" yang disorot Sekda Jateng merupakan persoalan lahan yang berbeda dan lebih fundamental.
Dengan target penyelesaian yang semakin dekat, persoalan "tanah musnah" ini jelas membutuhkan penanganan super cepat dan tuntas.
Desakan Sekda Sumarno kepada BPN dan pihak terkait diharapkan dapat segera membuahkan hasil.
Tujuannya agar "ancaman" terhadap salah satu urat nadi konektivitas masa depan Jawa Tengah ini bisa segera diatasi.
Nasib kelancaran proyek triliunan rupiah ini kini sangat bergantung pada solusi cepat atas sengkarut lahan tersebut.
Dilaporkan Hanyut hingga Diburu Tim SAR, Pengendara di Semarang Ternyata Ada di Rumah |
![]() |
---|
Ribuan Atlet dari 36 Provinsi Siap Tarung di Pomnas XIX 2025 |
![]() |
---|
Babak Semifinal Polytron Superliga Junior 2025, Pertarungan 3 Negara |
![]() |
---|
Pemkab Blora Gelontor Rp 430 Miliar untuk Perbaiki Ratusan Ruas Jalan Kabupaten |
![]() |
---|
Bentangkan Spanduk Belajarlah dari Nepal, Ini Daftar 6 Tuntutan Massa Pati untuk DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.