Berita Kendal
Jeritan Hati Warga Langganan Rob di Kendal, Warsiti dan Keluarga Memilih Tidur di Perahu
Warsiti telah lebih dari 4 kali melakukan peninggian fondasi rumah. Namun, genangan air rob terus membanjiri rumahnya.
Penulis: rajif | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Hidup adalah pilihan. Begitulah yang dilakukan Warsiti, warga Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal, Kabupaten kendal, Jawa Tengah.
Ya, Warsiti memilih tinggal di rumah yang menjadi langganan rob di Karangsari Kendal.
Warsiti sebenarnya bisa saja pindah, namun karena sudah kadung 'cinta mati' terhadap daerah kelahirannya, ia memilih untuk menempati rumah yang kini menjadi langganan banjir rob.
Warsiti sudah melakukan renovasi, bahkan meninggikan pondasi rumah, tapi apa daya, rob seolah terus mengejarnya.
Warsiti mengaku telah lebih dari 4 kali melakukan peninggian fondasi rumah. Namun, genangan air rob terus membanjiri rumahnya.
"Ini sudah ditinggikan 1 meter saja kalau pas air naik, bisa sampai tangga depan rumah. Kadang air juga masuk," katanya, Sabtu (31/5/2025).
Rumahnya ia huni bersama suami dan anak-anaknya.
Warsiti yang kini telah membangun biduk keluarga selama 10 tahun lebih, enggan berpindah meskipun diterpa rob tak berkesudahan.
Bagi Warsiti, Karangsari tak sekedar perjuangan menafkahi hidup.
"Saya sejak kecil lahir di sini. Dan saya tidak berpikiran mau pindah. Ekonomi saya dari laut," paparnya.
Air rob di Karangsari mulai naik sekitar pukul 09:00 WIB.
Ketinggian air semakin bertambah ketika memasuki siang hingga malam hari.
Warsiti dan keluarga pun memilih tidur di atas perahu kapal yang menjadi penopang kehidupan sehari-hari.
Menurut Warsiti, rob besar mulai melanda sejak tahun kemarin.
Rob ini menjadi peristiwa paling parah yang pernah ia alami.
Bahkan, saat ia masih kecil, kawasan di permukimannya masih asri dan terbebas dari rob.
"Ya kalau malam tidur di kapal, karena kebetulan kapalnya ada di depan rumah. Jadi lebih aman," ungkapnya.
Baca juga: Ditinggal Rapat di Balai Desa, Dua Kambing Kardi Dicuri Orang
Fenomena Alam
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengatakan banjir rob merupakan fenomena alam yang sulit ditangani.
Bahkan, membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk penanganannya.
"Yang penanganan rob di Demak saja butuh biaya Rp 10,7 Triliun, sedangkan APBD Kendal sendiri cuma Rp 2,6 Triliun," ungkapnya.
Bupati yang akrab disapa Tika menambahkan, pihaknya telah mengajukan usulan pembangunan tanggul laut ke Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat rapat koordinasi penanganan bencana.
"Insyaallah semoga tahun depan untuk yang Kendal sudah bisa dilakukan penanganan, dari kami Pemkab Kendal dan Pak Gubernur juga sudah memperjuangkan untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," tandasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kendal tengah merencanakan pembangunan ulang, dan renovasi rumah-rumah terdampak rob di Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kecamatan Kendal.
Saat ini, terdapat 91 rumah warga terdampak rob dengan rincian 44 pembangunan unit rumah baru, dan 47 rumah yang akan direnovasi.
Pembangunan dianggarkan lewat program Dana Alokasi Khusus Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Tahun 2025.
"Tahun ini kita akan bangun rumah-rumah warga karena di sana terdampak rob cukup parah. Untuk besaran biaya masih dibahas," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, Mohammad Nurhasyim, Sabtu (31/5/2025).
Hasyim menerangkan, pembangunan akan menyasar rumah warga khususnya di blok 1,2 dan 3.
Kawasan itu dinilai butuh progres pembangunan untuk pengentasan permukiman yang kumuh secara terpadu.
Sedangkan rumah-rumah di blok 5, 6, dan 7 akan diupayakan pembangunan dan renovasi di tahun berikutnya.
"Program ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk menuntaskan kawasan bebas kumuh. Semoga bisa berlanjut hingga tuntas semua," paparnya.
Baca juga: PSIS, Dipuji tapi Ditinggal Para Pemainnya, Ferrari: Penggemar Pantas Mendapatkan Lebih Baik
Selain membangun rumah, Pemkab Kendal juga akan melakukan peninggian jalan di sejumlah ruas di Bandengan dan Karangsari yang menjadi langganan rob.
Pembangunan juga masih menggunakan program DAK PPKT. Program ini juga telah diterapkan pada 2024 ditambah pembangunan jalan baru kawasan.
"Yang pembangunan jalan nanti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)," sambungnya.
Nurhasyim menambahkan, pihaknya juga akan memberikan bantuan pembangunan fasilitas umum septik tank komunal.
"Untuk septik tank nanti sama Dinas Lingkungan Hidup," tandasnya. (ags)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.