Berita Banjarnegara

Data ke Kampung Gagot Banjarnegara Tak Hanya Berwisata tapi Bisa Belajar Bertani dan Beternak

Berwisata ala pedesaan sambil belajar tentang pertanian hingga peternakan bisa dilakukan di Kampung Gagot Banjarnegara.

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
Istimewa/Dok Founder Kampung Gagot Arul Amrulloh
MENGENAL SATWA - Siswa dari SDIT Insan Mulia Banyumas menangkap bebek saat outbound di Kampung Gagot Banjarnegara, Kamis (15/5/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA — Berkunjung ke Kampung Gagot Banjarnegara tak hanya menikmati rekreasi tetapi juga mendapatkan edukasi.

Tak heran, Kampung Gagot menjadi tujuan sejumlah sekolah yang ingin mengajak anak didik mereka berwisata sambil belajar atau eduwisata, terutama tentang pertanian.

Suasana pedesaan yang asri masih terasa di Kampung Gagot.

Arul Amrulloh atau kerap disapa Kang Arul, founder Kampung Gagot mengatakan, sudah tujuh tahun dirinya mengelola kampung eduwisata ini.

"Jadi, kita menerapkan eduwisata dengan paham wisata berkelanjutan berwawasan lingkungan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (21/5/2025). 

Baca juga: Warga Antusias Ikuti Kirab Budaya di Desa Kasinoman Kalibening Banjarnegara

Di kampung ini, pengunjung dapat berwisata dan mendapat pengetahuan tentang pertanian, perternakan, dan perikanan dari hulu hingga ke hilir. 

"Jadi, mulai dari menanam, memelihara, mengolah, hingga menjadikan produk tertentu, bisa didapatkan dari Kampung Gagot ini," lanjutnya. 

Selain mengedukasi pengunjung tentang pertanian, Kampung Gagot juga mengedukasi tentang lingkungan, termasuk pengolahan sampah.

Berawal dari Keresahan Minimnya Petani Muda

Kang Arul mengatakan, pembentukan Kampung Gagot sebagai tepat eduwisata didasari keprihatinannya terhadap generasi petani muda. 

Menurutnya, tujuh tahun yang lalu, regenerasi petani tidak ada. 

"Jadi, saya pikir, kita harus bikin tempat yang menyenangkan nih, sehingga minimal orang mau datang dan teredukasi dulu, sebelum nantinya mau untuk terjun di dunia pertanian," jelasnya.

BIKIN KOMPOS - Siswa SDIT Insan Mulia Banyumas praktik membuat kompos dalam outbound di Kampung Gagot Banjarnegara, Kamis (15/5/2025).
BIKIN KOMPOS - Siswa SDIT Insan Mulia Banyumas praktik membuat kompos dalam outbound di Kampung Gagot Banjarnegara, Kamis (15/5/2025). (Istimewa/Dok Founder Kampung Gagot Arul Amrulloh)

Gagasan awal terbentuknya Kampung Gagot kemudian ia rancang bersama masyarakat setempat hingga terbentuklah eduwisata ini. 

Wisata Kampung Gagot, menurutnya, juga dibuat senatural mungkin seperti kampung pada umumnya. 

Yang membedakan, tempat ini dapat digunakan sebagai tempat edukasi. 

Setiap rumah warga di kampung ini, lanjutnya, ada yang memiliki hewan ternak, tanaman, kolam, dan lain sebagainya. 

"Dari situ kita kolaborasikan untuk menjadi tempat edukasi para pengunjung. Jadi, cara belajarnya pun sederhana dengan menggunakan kearifan lokal yang ada di kampung ini," katanya. 

Semua kegiatan pertanian itu dapat dipelajari secara menyenangkan.

"Tidak hanya soal pertanian, di sini, anak muda akan diajari tiga tahap dalam pertanian. Yakni, mulai dari produksi, mengolah, hingga pemasaran."

"Di sini diajarkan semua dan tiga itu harus jadi satu, tidak boleh dipotong-potong," jelasnya. 

Menurutnya, anak muda itu jagonya melakukan pemasaran dengan teknologi yang semakin maju saat ini. Sehingga, peran teknologi juga turut diajarkan dalam eduwisata ini. 

"Jadi, harapannya, nanti mereka itu bisa jadi entrepreneur muda di bidang pertanian dengan berbekal kreativitas," ujarnya. 

Sementara itu, meskipun tujuan awal dibentuknya eduwisata ini adalah untuk mengajak anak muda menjadi generasi petani yang kreatif, dalam praktiknya justru berkembang.

"Praktiknya, justru tidak selalu anak muda. Anak-anak hingga orang dewasa bahkan sering datang ke tempat ini untuk belajar sekaligus menikmati kehidupan pedesaan, sehingga tempat ini cukup cocok untuk mereka yang pengen slow living," katanya. 

Baca juga: Pemkab Banjarnegara Gandeng Traveler Asal Ceklosovakia Promosikan Wisata di BTBF 2

Untuk sekedar berwisata, Kampung Gagot tidak menerapkan tiket masuk. 

Kecuali, bagi mereka yang ingin belajar, terdapat paket-paket edukasi yang bisa dipilih dengan biaya bervariasi.

Terkait fasilitas, Kang Arul menyampaikan, di tempat ini terdapat berbagai macam fasilitas, semisal gazebo, joglo, homestay, musala, juga kamar mandi.

"Di sini juga ada kuliner dengan menu-menu ala kampung atau desa," tuturnya. 

Bagi Anda yang ingin menikmati sensasi pedesaan yang asris sambil belajar tentang pertanian, peternakan, dan perikanan, bisa datang langsung ke Kampung Gagot di Desa Kutawaluh, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.

Namun, bagi Anda yang ingin berkunjung, khusunya untuk menikmati paket-paket eduwisata, alangkah baiknya untuk melakukan reservasi.

Informasi dan reservasi bisa dilakukan lewat Instagram resmi Kampung Gagot di @kampung.gagot. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved