7 Sapi di Ambarawa Diduga Terjangkit PMK, Peternak Waswas Jelang Kurban

Menjelang Iduladha, 7 sapi di Kabupaten Semarang diduga terjangkit PMK. Dinas dan peternak waspada, perketat pengawasan dan edukasi lapangan.

TRIBUNJATENG.COM/ REZA GUSTAV PRADANA
BERI MAKAN - Nurrohmah, istri Supadi, memberi pakan sapi di kandang komunal Dusun Gintungan, Kelurahan Gogik, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (20/5/2025). Upaya menjaga kebersihan dan asupan pakan dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Menjelang Iduladha, keresahan melanda peternak sapi di Kabupaten Semarang setelah ditemukan tujuh ekor sapi diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Temuan tersebut berasal dari Kecamatan Ambarawa dan dilaporkan pada Senin (19/5/2025).

“Dua pekan ini kami pantau hanya satu ekor, namun kemarin jumlahnya bertambah menjadi tujuh ekor yang dilaporkan terindikasi PMK,” kata drh Yohana Diah Haryuni, Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dispertanikap Kabupaten Semarang, Selasa (20/5/2025).

Baca juga: Cermati Gejala PMK sebelum Membeli Hewan Kurban. DPP Kendal Ungkap Ciri-ciri Penyakit Mulut dan Kuku

Sebagai langkah cepat, Dispertanikap memperketat pemeriksaan ternak di pasar hewan dan kandang komunal.

Langkah antisipatif ini ditujukan untuk menekan penyebaran PMK jelang masa pemotongan hewan kurban.

“Tahun ini kami sudah lakukan vaksinasi PMK dan LSD, pengobatan ternak terindikasi, serta penguatan pelaporan kasus,” jelas Yohana.

Dispertanikap juga membentuk kader penyakit hewan menular di tiap desa, total 235 kader telah diterjunkan.

Mereka bertugas mendeteksi dini, mengedukasi, dan melaporkan kasus dari wilayah masing-masing.

“Diharapkan membantu kami mempercepat respons di lapangan,” lanjutnya.

Sementara itu, keresahan juga dirasakan langsung oleh peternak seperti Supadi (53), warga Dusun Gintungan, Kelurahan Gogik, Ungaran Barat.

Ia pernah mengalami kerugian akibat PMK dan kini ekstra waspada merawat empat ekor sapi untuk kurban.

“Dulu sapi saya pernah kena PMK, sekarang saya lebih hati-hati. Saya jaga kebersihan kandang dan rutin kasih jamu,” ujarnya.

Supadi memberi makan jerami dan singkong untuk penggemukan. Meski cemas, ia tetap optimistis dan ikhlas.

“Kita berusaha, tapi tetap menyerahkan pada Tuhan. Yang penting kita antisipasi,” imbuhnya.

Dengan pengawasan ketat dan keterlibatan aktif warga, penyebaran PMK diharapkan bisa dicegah sehingga pelaksanaan Iduladha 1446 H berjalan lancar dan aman bagi peternak serta konsumen.

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved