Berita Grobogan
Tanggul Sungai Renggong Jebol, Ratusan Rumah dan Puluhan Hektare Sawah Terendam Banjir di Grobogan
Kali ini, Desa Tanggirejo dan Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, menjadi wilayah terdampak terparah akibat jebolnya tanggul Sungai Renggong, Sabtu (17/5/20
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: Rustam Aji
"Air di sini susah keluar karena posisi desa dikelilingi sungai, seperti gentong. Begitu air masuk, sulit keluar. Bahkan, sawah yang baru berusia 7 sampai 10 hari kemungkinan gagal lagi," keluh Sunarto.
Ia menambahkan, banjir seperti ini bukan yang pertama. Sebelumnya, warga juga gagal panen akibat jebolnya tanggul.
"Kemarin mau panen juga gagal karena tanggul jebol. Sekarang tanam lagi, tapi kemungkinan besar gagal lagi," imbuhnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Masrikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan, menyatakan bahwa Grobogan saat ini memasuki masa cuaca ekstrem.
Baca juga: Jajaki Kerja Sama Strategis, UT Purwokerto Gelar Audiensi dengan Bupati Kebumen Lilis Nuryani
"BMKG memperkirakan cuaca ekstrem masih akan berlangsung. Apalagi Grobogan dilewati Daerah Aliran Sungai (DAS) Tuntang dan Jragung. Air dari Sungai Renggong di Tanggirejo sudah tidak tertampung dan menyebabkan tanggul jebol," jelas Masrikan.
BPBD telah meninjau langsung lokasi terdampak dan akan segera menindaklanjuti kebutuhan warga.
"Kami akan menindaklanjuti perihal banjir di Tanggirejo dan Sukorejo, namun kami juga mendorong warga untuk mandiri dan desa bisa memberikan rasa aman bagi warganya," ungkap Masrikan.
Terkait kondisi Sungai Tuntang yang airnya limpas, Masrikan bertindak cepat melakukan peninggian tanggul agar air tidak meluber dan mengikis tanah.
"Tadi malam curah hujan di hulu sangat tinggi dan ditambah hujan lokal, debit air mencapai 1980. Untuk Sungai Tuntang saat ini hanya terjadi limpasan, masih bisa diatasi dengan peninggian tanggul di beberapa titik di Tinanding, Baturagung dan Ringinkidul," kata Masrikan.
Lebih lanjut, Masrikan meminta warga yang berada di lokasi rawan banjir agar meningkatkan kewaspadaan selama cuaca ekstrim berlangsung.
"Warga diminta tetap waspada namun tidak perlu panik. Jika debit air melewati 1980, kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak diharapkan bisa evakuasi mandiri," pesannya.
BBWS Kirim Alat Berat, Tanggul Segera Diperbaiki
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana langsung bergerak cepat menyikapi kejadian ini.
Unit Teknik Operasi dan Pemeliharaan (OP) BBWS menurunkan alat berat ke lokasi untuk memperbaiki tanggul Sungai Renggong yang jebol.
Baca juga: Dimediasi Dewan Pers, Konflik Dualisme Kepengurusan PWI Sepakat Diselesaikan Lewat Kongres Persatuan
Perwakilan BBWS, Kharla Aji, menyebut bahwa kerusakan tanggul cukup parah, dengan panjang sekitar 15 meter yang hancur diterjang arus deras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.