Berita Banjarnegara
Hadiri Muscab IBI Banjarnegara ke 10, Bupati Amel Tekankan Peran Bidan dalam Penurunan Stunting
ia juga mendorong agar bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan berkelanjutan
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA — Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana menghadiri acara Musyawarah Cabang (Muscab) ke 10, pengurus cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Banjarnegara, di Aula Hotel Central Banjarnegara, Jumat (9/5/2025).
Dalam kesempatan ini, Bupati Amalia menyampaikan, akan fokus pada penurunan angka stunting. Ia menganggap bidan memiliki peran penting dalam menekan angka stunting, karena meraka yang akan langsung memantau kesehatan ibu hamil, menyusui dan balita, serta memberikan edukasi tentang gizi seimbang untuk pencegahan stunting.
Selain itu, ia juga mendorong agar bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan berkelanjutan.
Amalia mengatakan, pihaknya akan bersinergi dengan IBI Banjarnegara untuk menangani permasalahan ini.
Ia menyadari untuk mengatasi hal ini, tidak bisa dilakukan seorang diri. Tetapi harus terdapat gotong royong dengan seluruh profesi utama di bidang kesehatan untuk dapat mengentaskan permasalahan stunting di Banjarnegara.
Maka dari itu untuk mendukung hal ini, ia meminta IBI untuk memperhatikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk bayi 6 bulan hingga 2 tahun harus mengandung nutrisi penting seperti, karbohidrat, protein hewani, nabati, serat dan lemak.
Baca juga: 34 Calon Haji Gagal Berangkat ke Tanah Suci Via Bandara Soetta karena Ilegal, Salah Siapa
"Menu ini akan membantu memastikan bayi mendapat asupan gizi yang lengkap dan seimbang, tambahan lemak ini bisa berupa minyak goreng dan santan, kemudian butter atau mentega serta margarine dengan komposisi satu sendok teh per sekali makan," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Tribunbanyumas.com, Sabtu (10/5/2025).
Ketua IBI Jawa Tengah, Dr. Istirochah, S.SIT, BD, M.KES, pada kesempatan yang sama juga berharap agar pengurus IBI bisa berperan ditingkat bawah, terkait dengan promosi pencegahan stunting yang dibutuhkan.
Ia berharap pengurus IBI lama yang sudah bekerja secara optimal bisa dilanjutkan oleh pengurus yang baru.
“Sesuai instruksi bupati Banjarnegara tadi bahwa pencegahan stunting merupakan upaya penting karena pemerintah berharap nantinya tahun 2045 zero stunting, untuk itu IBI Banjarnegara harus berkontribusi terhadap kepentingan pemerintah dalam hal ini penanganan stunting,” katanya.
Sementara itu, Ketua IBI Banjarnegara Ratnawati Ratnawati, S.ST, mengatakan akan melaksanakan program 100 hari Bupati Banjarnegara yaitu penurunan angka stunting , kematian ibu, dan bayi yang merupakan masalah kesehatan yang saling terkait.
“Kami akan Menjalankan program desa binaan satu ranting atau kecamatan satu untuk menurunkan stunting, ini merupakan strategi yang efektif agar lebih terpusat dan terarah,” katanya.
Ia juga akan mengelola bidan desa agar bisa memberikan edukasi dan konseling pada ibu hamil dan ibu dengan balita dengan memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta edukasi tentang gizi dan pola hidup sehat untuk mendukung kesehatan dan perkembangan mereka
IBI kata dia juga akan bersinergi dengan lintas sektoral dalam memberikan kontribusi tentang kesehatan di Banjarnegara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.