Berita Purbalingga

Batu Akik Klawing Purbalingga Masih Eksis: Diminati Kelas Atas, Dikirim Hingga Belanda

Batu akik Klawing Purbalingga masih eksis. Bahkan, produksi batu poles atau batu hias yang dihasilkan diminati kalangan atas hingga Belanda.

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI
PENGUSAHA BATU AKIK — Dwi Setiyono, pengusaha batu akik Klawing mengungkapkan rahasia eksistensi bisnis batu akik, di rumahnya di Desa Kalikajar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Rabu (7/5/2025). Dwi memproduksi batu hias atau batu poles yang diminati pasar kelas menengah ke atas, bahkan dikirim hingga Belanda. 

"Berbeda dengan cincin yang dapat dibeli kalangan menengah ke bawah, kalau kami fokus marketnya itu pada kalangan menengah ke atas, dan kebanyakan yang beli juga orang-orang China," lanjutnya. 

Bagi orang China, batu poles dikaitkan dengan feng shui.

Bahkan, ada feng shui khusus tentang batu yang membuat pasar makin berminat membeli.

Pemasaran Gunakan Media Sosial

Kendati target pasar telah jelas, Dwi tetap menerapkan strategi promosi.

Sejak memulai bisnis ini, Dwi menerapkan berbagai strategi promosi. 

Mulai dari menggunakan aplikasi Google Plus, Facebook Marketplace, hingga sekarang menggunakan Instagram dan Tik Tok.

"Strategi promosi yang kuat adalah hal yang penting karena jika tidak ada promosi, kita tidak akan bisa jual," katanya.

Dikirim Hingga Belanda

Berkat ketelatenannya memanfaatkan berbagai alat promosi, di tahun 2019, dia berhasil mengekspor batu akik hiasnya hingga ke Belanda. 

"Dulu kita ekspor ke Belanda, penjualannya ya melalui Facebook," ujarnya. 

Dari penjualan itu, dia berhasil mendapatkan omzet Rp80 juta. 

"Kenapa saya bisa kirim ke Belanda, karena orang-orang di sana itu sangat menyukai hasil kerajinan dan mereka lebih suka yang natural seperti ini," tuturnya.

Baca juga: 2500 Buruh Pabrik di Purbalingga Jadi Target Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Saat ini, meskipun belum ada lagi pengiriman batu akik ke luar negeri, Dwi memastikan peminat batu akik lokal masih cukup bagus. 

"Peminat lokal masih bagus, kita biasanya kirim ke Tangerang, Jakarta, Jawa Timur, Sumatera, dan Bali."

"Tetapi, kalau paling banyak itu ke Tangerang, Jakarta, dan Jawa Timur," katanya. 

Untuk omzet sendiri, jika penjualan sedang bagus, ia bisa mencapai sekitar Rp30 juta. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved