PSIS Semarang

PSIS Terlempar ke Posisi Juru Kunci Liga 1, Rekor Terburuk setelah Promosi 2018

PSIS Semarang terlempar ke peringkat 18 klasemen Liga 1 2024/2025 setelah PSS Sleman menang 3-1 atas PSM Makassar, Sabtu (3/5/2025).

TRIBUNJATENG.COM/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA
BEREBUT BOLA - Duel pemain PSIS Semarang Gustavo Souza dengan pemain Borneo FC saat laga pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang. PSIS kini menjadi juru kunci klasemen sementara Liga 1 dan menjadi rekor terburuk selama promosi pada 2018. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - PSIS Semarang terlempar ke peringkat 18 klasemen Liga 1 2024/2025 setelah PSS Sleman menang 3-1 atas PSM Makassar, Sabtu (3/5/2025).

PSS Sleman yang sebelum laga menghuni posisi juru kunci, naik satu peringkat ke urutan 17 klasemen sementara menggeser PSIS Semarang.

Tim Super Elja punya poin yang sama dengan PSIS, yakni 25 poin dan unggul head to head.

PSIS dan PSS akan bersua di pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri Semarang pada Jumat (9/5/2025) mendatang.

Laga tersebut bakal menjadi satu di antara penentu bagi kedua tim untuk keluar dari zona degradasi.

Baca juga: Jalan PSIS Lepas dari Jurang Degradasi Makin Terjal, M Ridwan Janji Mati-matian di 3 Laga Sisa

Seperti diketahui, posisi 16, 17, dan 18 di akhir musim akan terlempar ke Liga 2 untuk musim berikutnya.

Ketiga tim yang degradasi akan digantikan tim yang promosi dari Liga 2 yakni Persijap Jepara, PSIM Yogyakarta, dan Bhayangkara FC.

Catatan Terburuk Sejak Promosi 2018

Di bagian lain, posisi juru kunci yang kini dialami PSIS merupakan prestasi terburuk Mahesa Jenar sejak promosi ke Liga 1 musim 2018.

Jika tak mampu berbenah, PSIS tentu tinggal menunggu waktu kembali melakoni pertandingan di Liga 2.

Musim lalu, PSIS mampu menunjukkan persaingan di papan atas meski pada akhirnya finis di peringkat 6.

Namun, memasuki musim 2024/2025, PSIS mencatatkan hasil kurang memuaskan.

Tepatnya, setelah melakoni setengah musim 2024/2025, belum satu pun laga dimenangkan.

Banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari ditinggal pemain utama hingga terakhir, keputusan manajemen memecat pelatih Gilbert Agius. 

Estafet kepelatihan kemudian dilanjutkan asisten pelatih Muhammad Ridwan yang menjabat sebagai caretaker tim di empat laga sisa.

Tanggung jawab berat harus dipikul Ridwan untuk membawa PSIS tetap bertahan di Liga 1 musim depan.

Baca juga: Selesai Sudah! Perjuangan PSIS di BRI Liga 1 Ditutup dengan Dibantai 0-4 Oleh Bali United

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved