Berita Banjarngara
Desa Wisata Dawuhan, Diinisiasi Relawan Bencana, Bagi Keuntungan untuk Kemanusian
Senin malam, 20 Januari 2025, jadi hari kelabu bagi para pelaku wisata Desa Wisata Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rustam Aji
Namun membuka wisata tak semudah membalik telapak tangan. Wisata tubing yang dia buka bersama teman-temannya lama berkembang.
“Sampai beberapa tahun itu kita tidak gajian. Sampai istri bilang, mau sampai kapan jadi relawan,”katanya
Sisihkan Keuntungan untuk Sosial
Pengelola Wisata berinovasi agar destinasi cepat berkembang. Jika hanya mengandalkan wahana tubing, pemasukan kurang maksimal. Hanya orang yang punya adrenalin dan minat khusus yang mau berwisata tubing.
Para relawan bencana yang akhirnya tergabung dalam Pokdarwis Tirta Panaraban bekerja sama dengan Pemerintah Desa Dawuhan untuk memajukan wisata.
Pemerintah Desa Dawuhan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Brayan Mukti mengalokasikan anggaran untuk membangun kolam renang.
Benar saja, penambahan wahana di dekat Sungai Penaraban itu lebih menarik wisatawan. Wisata Kolam renang lebih diminati dan menjangkau banyak kalangan, khususnya anak-anak.
“Setelah ada kolam renang, bisa menarik banyak wisatawan,”katanya
Keberadaan kolam renang di desa terpencil ini jadi daya tarik tersendiri. Warga di pelosok yang ingin menikmati wahana itu tak harus pergi jauh ke perkotaan.
Desa Wisata Dawuhan menawarkan sensasi berenang dengan view sawah hijau dan Sungai Panaraban yang jernih.
Baca juga: Kisah Pemilah Sampah di Sumpiuh Banyumas, Setiap Hari Hirup Bau tak Sedap tapi Senang karena Manfaat
Wisata Dawuhan terus berkembang hingga jadi salah satu destinasi andalan di Banjarnegara di luar Dieng. Desa Dawuhan yang sebelumnya tak dikenal, menjelma jadi desa yang selalu ramai wisatawan.
“Saat lebaran bisa ribuan wisatawan yang datang ke Dawuhan,”katanya
Menariknya, para pengelola wisata bukan kacang yang lupa kulit. Mereka sadar dari mana bermuasal. Para relawan tegak lurus dengan niat awal.
Mereka tak menikmati sendiri keuntungan yang didapatkan. Sebagian keuntungan disisihkan untuk kepentingan sosial.
Pokdarwis menyisihkan uang puluhan juta, atau sekitar 15-20 persen tiap tahun untuk membiayai perlengkapan pemakaman warga, tanpa pandang bulu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.