Berita Jateng
Umrah Via Bandara Ahmad Yani Lebih Murah Daripada Lewat Jakarta, Selisih Sampai Rp 2 Juta
Dengan adanya penerbangan langsung dari Semarang, menurutnya tiket umroh lebih terjangkau dibandingkan dengan penerbangan dari Jakarta.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kembalinya status Bandara Jenderal Ahmad Yani di Semarang menjadi bandara internasional disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jawa Tengah.
Ketua DPD Amphuri Jawa Tengah, Bayu Jalar Prayogo mengatakan, perubahan status ini akan membawa dampak positif, baik bagi pelaku wisata domestik ataupun umroh dan haji.
"Tentunya ini menjadi berita bagus dan membawa dampak positif bagi pelaku pariwisata domestik maupun umroh dan haji. Pariwisata domestik karena wisatawan asing bisa masuk ke Jateng melalui Semarang, sehingga wisata-wisata di Pantura hidup kembali.
Kalau bagi Amphuri terkait haji dan umroh, sepengalaman kami harga tiket pesawat lebih murah," kara Bayu ditemui Tribun Jateng di kantornya, Arbani Wisata Tour & Travel di Semarang, Senin (28/4/2025).
Bayu menjelaskan, saat pandemi Covid-19, Amphuri Jateng pernah memberangkatkan jemaah umroh dari Semarang ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Dengan adanya penerbangan langsung dari Semarang, menurutnya tiket umroh lebih terjangkau dibandingkan dengan penerbangan dari Jakarta.
Baca juga: Syarat Tenaga Kesehatan Bisa Ambil Rumah Subsidi, Penghasilan Maksimal Rp 8 Juta
Menurut Bayu, selisih tarif tiket umroh antara perjalanan dari Semarang ke Saudi melalui Jakarta bisa mencapai 1 hingga 2 juta rupiah.
“Dulu, biaya tiket dari Semarang ke Jakarta kemudian lanjut ke Saudi cukup tinggi. Kami berharap dengan penerbangan langsung, biaya ini bisa ditekan, meskipun saat ini harga tiket mungkin berubah karena pengaruh nilai dolar yang tinggi,” ujarnya.
Bayu menekankan bahwa penerbangan langsung ke Kuala Lumpur atau Singapura dapat menjadi alternatif.
Dengan kemudahan akses melalui penerbangan internasional, Bayu berharap lebih banyak jemaah dari Jawa Tengah yang dapat menjalankan ibadah umroh tanpa harus menghadapi biaya yang memberatkan.
"Dengan adanya penerbangan langsung, ada alternatif lain selain Jakarta, Surabaya, dan Jogja. Ada pengembangan ke Singapura, feeder dulu ke sana, baru ke Arab Saudi - dan sepengalaman kami tiketnya menjadi lebih murah harusnya," ungkapnya.
Selain menjadi alternatif penerbangan bagi jemaah, ia menyebutkan, juga dapat menjadi ajang promosi bagi penyelenggara umroh.
Ia menyebutkan, konsep paket umroh plus Singapura atau Kuala Lumpur menjadi daya tarik tersendiri bagi jemaah.
"Sebelum pandemi kami sudah sempat menawarkan program umroh plus Singapura atau Kuala Lumpur dan itu animo (jemaah) cukup besar.
Karena selain lebih murah, juga ada plus wisata. Tidak semua orang bisa atau pernah ke Malaysia atau Singapura untuk tour. Jadi yang kita jual adalah dalam istilah jawa 'ngiras ngirus ngiris'.
Harga murah bisa wisata, di mana mereka sebelumnya tidak berpikir untuk menyempatkan diri (berwisata ke negara tetsebut). Jadi bisa setengah hari atau sehari menginap dengan harga yang tidak terasa. Mereka membayar umroh, tour itu adalah bonus," ungkapnya.
Baca juga: Pemain PSIS Fokus Latihan Pertahanan Sebelum Melawan Bali United
Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini belum mempersiapkan paket-paket umroh baru.
Bayu berharap dapat segera mendapatkan informasi resmi terkait maskapai yang akan melayani penerbangan internasional dari Semarang ke Kuala Lumpur atau Singapura agar bisa menyiapkan program.
"Ini akhir musim. Musim baru nanti bulan Juli. Kami berharap bulan Mei atau Juni sudah ada kabar maskapai mana yang akan melayani penerbangan internasional Semarang - Kuala Lumpur atau Semarang - Singapura. Dari situ nanti kami baru bisa melakukan kajian harga dan sebagainya yang kemudian kami jadikan acuan untuk membuat program paket umroh," imbuhnya. (idy)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.