Liga 1

Kemenangan Persis atas Persita Buat PSIS Semarang Jangan Berharap!

Persis Solo menang 1-0 atas Persita Tangerang dalam laga pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025.

Franciskus Ariel/TribunBanyumas.com
LATIHAN TIM - Pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius saat memberikan arahan dalam latihan beberapa waktu lalu- Tribun/ F Ariel Setiaputra 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Persis Solo menang 1-0 atas Persita Tangerang dalam laga pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025.

Kemenangan Persis ini kian memberatkan perjuangan PSIS Semarang lepas dari zona degradasi.

Persis Solo yang tampil di depan ribuan pendukungnya di Stadion Manahan berhasil memenangkan laga lewat gol semata wayang Sho Yamamoto, Minggu (27/4/2025).

Baca juga: Pengakuan Alfeandra Dewangga Soal Penampilan Buruk PSIS Usai Dibantai Borneo FC 2-5

Tambahan tiga poin membuat Persis Solo saat ini mengoleksi 32 poin sekaligus memperlebar jarak dengan tiga tim yang menghuni zona merah, yakni PSIS Semarang, Semen Padang, dan PSS Sleman.

Di pekan ke-31, PSIS bakal melakoni partai away kontra Bali United.

Tentu, laga ini diprediksi bakal berjalan sulit bagi PSIS yang datang dengan status tim tamu.

Belum lagi, beban berat harus dipikul PSIS demi target bertahan di Liga 1 musim depan.

Baca juga: Ancaman Degradasi Makin Nyata, Periode Terburuk PSIS Semarang di Liga 1

Pelatih PSIS, Gilbert Agius menyebut untuk sisa empat laga tersisa ini, masih ada kans bagi timnya bertahan di Liga 1.

"Soal peluang bertahan, kami masih ada peluang."

"Secara matematis kami masih bisa bertahan di Liga 1."

"Saya masih percaya," kata Gilbert.

Periode Terburuk

PSIS Semarang dihajar Borneo FC 2-5 di kandang sendiri, Stadion Jatidiri, Semarang dalam lanjutan Liga 1 musim 2024-2025, Jumat (25/4/2025).

Ancaman degradasi pun semakin nyata.

Hasil ini membuat PSIS mencatatkan sepuluh laga beruntun tanpa kemenangan.

Total, dalam 16 pertandingan terakhir, PSIS hanya mencatatkan sekali kemenangan, lima hasil seri dan 10 kekalahan.

Mahesa Jenar juga menjalani periode terburuk di Liga 1 sejak kembali ke kasta tertinggi pada musim 2018.

Faktor finansial diduga menjadi penyebab utama performa tim menurun.

Sejumlah pemain andalan pun harus hengkang karena masalah keuangan.

Sisa musim ini, PSIS masih menyisakan empat laga lagi yang wajib dimenangkan, antara lain menghadapi Bali United, PSS Sleman, Malut United, dan Barito Putera.

Pelatih PSIS, Gilbert Agius mengatakan, timnya dihadapkan situasi sulit dalam pertandingan.

Tertinggal 4-0 di babak pertama menjadi ujian berat PSIS mengamankan poin di kandang sendiri.

Upaya membangkitkan mental pemain dilakukan di ruang ganti saat jeda babak.

"Pertandingan yang sangat penting bagi kami sebenarnya, tapi kami tidak bermain sebagaimana mestinya utamanya di babak pertama ini."

"Pastinya susah mengejar ketinggalan skor 4-0 di babak pertama."

"Namun di babak kedua ini, pemain menunjukkan reaksi yang bagus untuk mencetak gol," kata Gilbert dalam jumpa pers.

"Kami berhasil mencetak dua gol pada akhirnya, tapi tentu itu belum cukup," tambahnya.

Pada 45 menit kedua, PSIS tampil lebih lepas.

PSIS yang coba terus menekan akhirnya mampu membobol gawang Borneo FC yang dikawal Nadeo Argawinata lewat Sandi Ferizal dan Joao Ferrari.

Meski demikian, hanya dua gol yang sanggup dicetak PSIS di babak kedua ini.

Gilbert mengatakan, Secara hasil ini membuat timnya sedih dan kecewa karena mereka tidak hanya mewakili tim, tapi Kota Semarang.

"Semua pasti kecewa dan marah dengan hasil ini."

"Yang jelas kami mengambil tanggung jawab atas skor 4-0 di babak pertama dan bermain tanpa takut di babak kedua."

"Kami mencoba optimis untuk mengubah situasi," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved