382 Jemaah Calon Haji Purbalingga Pamit, Bupati Fahmi Ingatkan Jaga Kesehatan dan Solidaritas

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Sebanyak 382 jemaah calon haji Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pamit menunaikan ibadah haji 1446 H/2025, Sabtu (26/4/2025).

Kepala Kantor Kementerian Agama Purbalingga, Zahun Khasani mengatakan, mereka akan berangkat dalam dua kelompok terbang (kloter), yakni Kloter 1 terdiri dari 353 orang dan Kloter 2, 29 orang.

Dari total 382 jemaah tersebut, sebanyak 165 orang adalah laki-laki dan 217 perempuan. 

"Sebanyak 101 orang di antaranya berusia di atas 65 tahun, termasuk 11 lansia prioritas yang akan mendapat perhatian khusus dari petugas dokter," katanya dalam rilis yang diterima, Minggu (27/4/2025). 

Baca juga: Polres Purbalingga Halal Bihalal dengan Olahraga Bersama di DLas Serang Purbalingga

Selain itu, terdapat dua orang dari unsur Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIHU). 

"Para jemaah telah mengikuti delapan kali manasik haji untuk memastikan kesiapan mereka menjalankan ibadah di Tanah Suci," imbuhnya.

Rencananya, ratusan jemaah calon haji Purbalingga itu berangkat ke Tanah Suci dari Embarkasi Solo.

Mereka mulai masuk Asrama Haji Donohudan, Boyolali, pada Rabu (30/4/2025).

Pelepasan di embaraksi akan dilakukan langsung Gubernur Jawa Tengah pada 2 Mei 2025 dini, hari pukul 01.30 WIB.

Pesan Bupati Purbalingga

Sementara itu, Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif berpesan agar para jemaah dapat memaksimalkan ibadahnya. 

Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama karena Kloter 1 dan 2 akan memiliki waktu lebih lama tinggal di Madinah sebelum puncak haji di Mekkah, pada 8 Dzulhijjah 1446 H. 

"Optimalkan zikir, bacaan Al-quran dan ibadah di Masjidil Haram serta Masjid Nabawi."

"Niatkan ibadah haji ini dengan tulus dan fokuskan hati hanya untuk beribadah," katanya. 

Baca juga: Ribuan Ayam di Kemangkon Purbalingga Mati, Imbas Kebakaran Gudang Penyimpanan

Fahmi juga mengingatkan pentingnya menjaga solidaritas sesama jemaah.

Ia berharap, tidak ada jemaah yang merasa ditinggalkan saat mengalami kesulitan, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan.