Berita Brebes
Tanah Gerak di Mendala Brebes Dipicu Faktor Geologi, Dinas ESDM Jateng Sarankan Relokasi Warga
Dinas ESDM Jateng mengungkap penyebab tanah gerak di Mendala Brebes karena faktor geologi. Solusi terbaik adalah merelokasi warga.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah Boedya Dharmawan mengungkap penyebab tanah gerak di Mendala, Brebes, yang merusak ratusan rumah dan memaksa penghuninya mengungsi.
Boedya pun mengatakan, kawasan tinggal warga tersebut tak aman ditinggali sehingga warga harus direlokasi.
Boedya mengatakan, pergerakan tanah di Mendala Brebes berkaitan dengan faktor geologi.
"Jadi kalau gerakan tanah yang utamanya yang ada di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, itu memang daerah-daerah yang selama ini sebenarnya sudah diketahui rawan gerakan tanah," ungkap Boedya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/4/2025).
Baca juga: Tanah Gerak di Mendala Brebes Meluas: 112 Rumah Rusak, 383 Warga Tinggal di Tenda Pengungsian
Boedya menjelaskan, faktor kegeologian dari struktur tanah dan fenomena geologi seperti sesar (patahan) dan longsoran terjadi di Mendala.
"Tapi, ada juga aspek yang lain, misalnya kelerengan atau pembebanan daya dukung daerah situ yang terbebani."
"Nah, kebetulan, di Sirampog Mandala itu memang daerah sana secara litologi, daerah geologi itu pada formasi lambatan," bebernya.
Ia memaparkan, formasi lambatan memiliki ciri khas, di mana kandungan tanah dapat mengalami pengembangan besar saat terpapar air.
Fenomena ini dikenal dengan istilah swell factor.
"Kayak masak nasi, kalau kebanyakan air jadi bubur. Nah, kalau (tanah) kurang air di musim kemarau, dia merekah, rekah-rekah di dalam tanah itu."
"Jadi memang sebenarnya daerah-daerah yang pada formasi itu tidak bagus untuk hunian," tutur Boedya.
Hujan Deras Memperparah Kondisi
Boedya mengatakan, pergeseran tanah terjadi setelah kawasan tersebut mengalami curah hujan yang tinggi sepanjang musim penghujan di Jawa Tengah.
Meskipun mengetahui risiko yang ada, masyarakat tetap memilih tinggal di tanah kelahirannya.
"Itu kan akumulasi dari musim hujan kemarin. Bukan hanya satu poin, memang waktu itu ada hujan."
"Tapi ya tidak hanya itu. Karena sudah hujan selama sekian lama, di beberapa tempat situ ada bencana-bencana yang longsor, ada bencana banjir," kata Boedya.
Anggota DPR RI Wahyudin Noor Aly Serap Aspirasi di Brebes, Kopdes Merah Putih Jadi Mitra Strategis |
![]() |
---|
Politisi PAN Goyud Serap Aspirasi Warga Tanjung Brebes, Fokus Ketahanan Pangan dan Koperasi Desa |
![]() |
---|
Uang Gaji Guru Rp150 Juta Raib saat Salat Jumat di Brebes, Maling Geber-geber Motor Samarkan Aksi |
![]() |
---|
Uang untuk Gaji Guru Rp 150 Juta Raib saat Ditinggal Salat Jumat, Terdeteksi Pelaku Pecahkan Kaca |
![]() |
---|
Pemasangan Pipa Gas Proyek PSN di Brebes Bikin Rumah Retak dan Banjir Lumpur, Warga Minta Kompensasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.