Berita Jateng
Anak Perusahaan PT Dua Kelinci Pati Ditinggal Kerja Ratusan Karyawannya, Tolak Sistem Outsourcing
Sebelum menyatakan hengkang dari perusahaan yang bergerak di bidang kemasan makanan ringan ini, mereka terlebih dahulu melakukan aksi mogok kerja.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Ratusan karyawan PT Anugerah Grafika, anak perusahaan dari PT Dua Kelinci, ramai-ramai berhenti bekerja, Selasa (22/4/2025).
Sebelum menyatakan hengkang dari perusahaan yang bergerak di bidang kemasan makanan ringan ini, mereka terlebih dahulu melakukan aksi mogok kerja.
Hal ini sebagai penolakan mereka terhadap rencana sistem alih daya atau outsourcing yang bakal diberlakukan perusahaan yang beralamat di Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, tersebut.
Terdapat sekira 190 karyawan yang melakukan aksi ini.
Mereka menilai sistem alih daya hanya akan merugikan mereka sebagai pekerja.
"Saya sudah lima tahun kerja, tidak juga diangkat jadi karyawan tetap. Ini malah mau dibuat sistem outsourcing," kata Budianto, bukan nama sebenarnya, seorang karyawan.
Perwakilan pihak manajemen perusahaan menemui para karyawan dan berupaya memberikan penjelasan. Namun, para karyawan enggan menerima penjelasan itu.
"Metu! Metu! Mulih! (Keluar! Keluar! Pulang!)" Terdengar teriakan tersebut dari para karyawan.
Baca juga: ASN Dinkes Temanggung Hilang di Gunung Merbabu. Belum Pulang sejak Muncak 18 April 2025
Manajer Operasional PT Anugerah Grafika, Agung Lestari, menjelaskan bahwa perusahaan harus menerapkan sistem outsourcing atas pertimbangan kondisi operasional.
"Ada perubahan yang direncakanan perusahaan dari status karyawan harian menjadi karyawan outsourcing. Secara hak-hak, tidak ada yang dikurangi. Hanya pengalihan saja. Namun mereka tidak bisa menerima penjelasan yang kami sampaikan tadi," ujar dia.
Menurut Agung, para karyawan enggan bekerja dengan status pegawai outsourcing.
"Intinya mereka tidak mau outsourcing. Total ada sekitar 190 karyawan harian yang keluar," ucap dia.
Ditanya langkah perusahaan setelah ditinggal pergi ratusan karyawan, Agung mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyampaikannya. (mzk)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.