Paskah
Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy: Toleransi Beragama dalam Paskah, Perspektif Islam tentang Isa Al-Masih
Bagi umat Kristiani, momen Paskah sangat penting karena merupakan inti dari doktrin penebusan dosa asal oleh Yesus Kristus.
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ
“Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepada-Ku…”
Sebagian ulama, seperti Buya Hamka, Syaikh Muhammad Abduh, Sayyid Rasyid Ridha, dan Prof.
Mahmud Syaltut, menafsirkan kata mutawaffika sebagai wafat dalam pengertian sesungguhnya.
Bagi mereka, Nabi Isa sudah wafat, dan “pengangkatan” ke langit lebih dimaknai sebagai pengangkatan derajat, bukan jasad.
Baca juga: 10.758 Mahasiswa Baru UMP Asal 38 Provinsi, dari Sabang sampai Merauke hingga Mancanegara
Namun tafsir lain, seperti yang dikemukakan oleh Ibnu Katsir dan Al-Baidhawi, melihat kata mutawaffika secara kontekstual sebagai “menidurkan”.
Artinya, Isa belum wafat, melainkan diangkat ke langit dalam keadaan hidup (baik jasad maupun ruh), dan akan kembali turun ke bumi di akhir zaman.
Pandangan ini juga didukung oleh hadis-hadis mutawatir yang menyebutkan bahwa Nabi Isa akan membunuh Dajjal, mematahkan salib, membunuh babi, dan menegakkan keadilan.
Ibnu Athiyyah bahkan mencatat bahwa mayoritas umat Islam sepakat terhadap hadis mutawatir ini:
“Umat Islam sepakat bahwa Nabi Isa hidup di langit, akan turun di akhir zaman, menegakkan keadilan, dan meninggal setelah menetap di bumi selama 24 atau 40 tahun.”
Momen Perbedaan, Ruang Toleransi
Lantas, bagaimana kita sebagai umat Islam menyikapi peringatan Paskah dan Jumat Agung dari sudut pandang Islam? Di sinilah pentingnya semangat toleransi beragama.
Toleransi bukan berarti menyeragamkan keyakinan.
Baca juga: Ricky Siahaan Seringai Meninggal, Serangan Jantung saat Tur di Jepang
Toleransi adalah menghormati keyakinan yang berbeda, tanpa harus mengorbankan keyakinan kita sendiri.
Dalam konteks ini, umat Islam dapat menghargai makna Paskah bagi umat Kristiani, tanpa harus ikut meyakini isinya.
Justru Islam mengajarkan kita untuk menghormati Nabi Isa sebagai nabi besar dan utusan Allah. Dalam Surat Maryam, Allah memuji Nabi Isa sebagai orang yang diberi hikmah dan ketakwaan sejak kecil. Islam juga mengakui bahwa Isa akan kembali membawa keadilan dan kedamaian di akhir zaman.
Mahasiswa FTIK UIN Saizu Sabet Juara 1 Lomba Video Konten Literasi Banyumas 2025 |
![]() |
---|
10.758 Mahasiswa Baru UMP Asal 38 Provinsi, dari Sabang sampai Merauke hingga Mancanegara |
![]() |
---|
Ricky Siahaan Seringai Meninggal, Serangan Jantung saat Tur di Jepang |
![]() |
---|
ATM Wanita di Sragen Dicuri dan Saldo Dikuras, Begini Modusnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.