Berita Jateng
Banjir Landa Kota Purwodadi, Alun-alun dan Jalan Protokol Tergenang Air
Genangan cukup parah terjadi di kawasan Alun-alun Purwodadi dan Jalan Piere Tendean, membuat arus lalu lintas terganggu
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN – Hujan deras yang mengguyur Kota Purwodadi selama sekitar satu jam pada Senin (14/4/2025) sore menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air.
Genangan cukup parah terjadi di kawasan Alun-alun Purwodadi dan Jalan Piere Tendean, membuat arus lalu lintas terganggu dan kendaraan bermotor kesulitan melintas.
Zainuri, salah satu pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut, terpaksa mendorong sepeda motornya sambil menutupi knalpot dengan plastik agar tidak kemasukan air.
Pria asal Kecamatan Tawangharjo itu mengaku khawatir motornya mogok jika terus dipaksakan melaju di genangan air.
"Motornya belum mogok, tapi ini saya dorong dan saya tutupi knalpotnya biar tidak mogok," ujar Zainuri kepada TribunJateng.com.
Baca juga: BMKG Prediksi Musim Kemarau di Cilacap Mulai Mei, Puncak pada Agustus
Ia menambahkan bahwa ruas jalan yang dilaluinya memang sering tergenang air saat hujan deras, namun biasanya air cepat surut.
“Ini langsung mau pulang, surutnya kadang cepat, tergantung kedalaman airnya,” imbuhnya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh para pedagang yang berjualan di sekitar Alun-alun Purwodadi.
Septi, penjual pulsa, dan Siti, penjual rujak, mengatakan bahwa genangan semacam ini sudah menjadi pemandangan rutin setiap kali hujan deras turun.
“Ini hujannya tadi tidak lama, paling satu jam, tapi deras sekali,” kata Siti.
“Ini sudah biasa, sejak saya kecil kalau hujan memang tergenang dan tidak lama nanti surut,” sahut Septi.
Menurut mereka, pemerintah sebenarnya sudah melakukan upaya dengan membersihkan saluran air.
Namun, tingginya intensitas hujan membuat debit air yang masuk melebihi kapasitas selokan.
“Pemerintah beberapa waktu lalu juga sudah membersihkan saluran air, tapi kayaknya airnya memang terlalu banyak sehingga tak bisa mengalir dengan cepat,” jelas Septi.
Siti yang terpaksa membiarkan gerobak dagangannya kehujanan berharap genangan segera surut agar bisa segera pulang.
“Tidak bisa pulang, nunggu surut dulu. Biasanya jualan di sini, tapi kalau hujan begini tidak ada yang beli, langsung pulang saja nanti,” tuturnya.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.