Mudik Lebaran 2025

Hujan Masih Tinggi, Polda Jateng Waspadai Kemacetan Arus Balik akibat Banjir di Jalur Selatan

Polda Jawa Tengah mewaspadai potensi kemacetan di jalur selatan pada arus balik Lebaran 2025 akibat bencana alam.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/DOK HUMAS POLRES TEGAL
MENGATUR LALU LINTAS - Personel Polres Tegal sedang mengatur arus lalu lintas di jalur arah Prupuk, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang mengalami banjir karena intensitas hujan tinggi sejak siang, Jumat (28/3/2025). Polda Jateng kembali mewaspadai kemacetan lalu lintas pada arus balik di jalur selatan akibat bencana alam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polda Jawa Tengah mewaspadai potensi kemacetan di jalur selatan pada arus balik Lebaran 2025.

Berkaca pada arus mudik Lebaran lalu, kemacetan berpotensi terjadi akibat bencana alam banjir.

Apalagi, BMKG memprakirakan, hujan intensitas sedang hingga tinggai masih berpotensi melanda wilayah Jateng.

"Kami waspadai jalur selatan karena arus mudik kemarin sempat mengalami kendala bencana alam di Prupuk Tegal dan  Kebumen, akibat banjir serta tanggul jebol," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Brigjen Pol Sonny Irawan di Gerbang Tol Banyumanik KM 424, Kota Semarang , Kamis (3/4/2025).

Jalur selatan yang dimaksud adalah Jalur Pejagan sampai Bumiayu, Brebes.

Baca juga: Jalur Mudik di Tiga Daerah Jawa Tengah Dilanda Banjir Hingga Macet, Kebumen Termasuk

Sonny mengatakan, ketika terjadi kepadatan di jalur tersebut, dengan acuan ekor kemacetan mencapai 2 kilometer atau mendekati Ajibarang, arus kendaraan akan dialihkan menuju wilayah Pemalang dan Purbalingga.

"Pada saat arus mudik kemarin, kami sempat melakukan penutupan Tol Pejagan selama dua jam dan beberapa kali melakukan one way,"  tuturnya.

Skema Satu Arah di Tol Trans Jateng

Selain jalur selatan, Sonny juga mengantisipasi kepadatan kendaraan di dalam tol di Trans Jawa Tengah. 

Langkah untuk menghadapi kepadatan arus di dalam tol di antaranya penerapan one way atau rekayasa lalu lintas satu arah.

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan untuk melakukan one way lokal, meliputi jumlah kendaraan yang melintas dari wilayah tol Solo-Yogya.

Selain itu, jumlah kendaraan dari arah Jawa timur.

"Pergerakan kendaraan di aglomerasi dari wilayah Jawa Tengah yang akan kembali ke barat juga kami perhatikan," katanya.

Jenderal bintang satu ini melanjutkan, penerapan one way dilakukan secara bertahap dari wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang, sampai Banyumanik.

Kemudian, jika arus kendaraan terus meningkat, one way lokal diperpanjang sampai Kalikangkung.

Selebihnya, ketika arus terus meningkat lagi maka one way diberlakukan dari  KM 459 Tingkir sampai KM 414 GT Kalikangkung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved