Bisnis dan Keuangan

BEI Berlakukan Trading Halt akibat IHSG Anjlok, Defisit APBN dan Rupiah Melemah Jadi Sorotan

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB setelah indeks mengalami koreksi tajam.

Editor: Rustam Aji
KONTAN/Carolus Agus Waluyo
Ilustrasi pergerakan IHSG. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB setelah indeks mengalami koreksi tajam.

Hal itu tak lain karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 6,12 persen atau turun 395,86 poin ke level 6.076,08 hingga akhir perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3/2025).

Ini menjadi yang pertama sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020. 

Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, pelemahan IHSG dipicu oleh sejumlah faktor domestik. 

Baca juga: Pemkab Purbalingga Serap Aspirasi Masyarakat Melalui Kegiatan Tarling 

Penerimaan negara turun 30,19% secara tahunan menjadi Rp 269 triliun, yang memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Defisit APBN mencapai Rp 3,2 triliun per Februari 2025, sementara belanja pemerintah turun 7%. Akibatnya, utang melonjak 44,77% pada Januari," kata Nico, Selasa (18/3/2025).

Kondisi ini membuat Bank Indonesia sulit menurunkan suku bunga, sehingga investor memilih aset yang lebih aman. 

Selain faktor domestik, tekanan eksternal juga memengaruhi pasar. Ketegangan geopolitik, kebijakan tarif dagang Uni Eropa, serta kekhawatiran resesi di Amerika Serikat turut membayangi pergerakan IHSG. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IHSG Suspend, Defisit APBN dan Rupiah Melemah Jadi Sorotan"

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved