Berita Banyumas

Harga Cabai Rawit Merah di Purwokerto Masih Tinggi, Sempat Tembus Rp120 Ribu Perkilogram

Harga cabai rawit merah di Purwokerto masih tinggi, yaitu berkisar Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogramnya.

Permata Putra Sejati/Tribunbanyumas.com
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (15/1/2025) saat menggelar bazar murah di Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan, warga membeli pangan murah salah satunya menjual cabai murah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO -  Harga cabai rawit merah di Purwokerto masih tinggi, yaitu berkisar Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogramnya.

Sementara cabai cabai merah kriting Rp65 ribu dan cabai rawit putih Rp50 ribu.

Padahal komoditi lain sudah berangsur turun, seperti telur yang sempat menyentuh harga Rp35 ribu per kilogram ditingkat pengecer, kini Rp28 ribu - Rp29 ribu per kilogram.

Pedagang kebutuhan pokok di sekitar Pasar Larangan, Purwokerto, Supar (35) mengatakan, harga rawit merah hari ini, Kamis (16/1/2025) termasuk turun dibanding sebelum-sebelumnya.

"Ini sudah mulai turun, meski belum ke harga semula, Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram.

Baca juga: Menang Pilkada, Arief Rohman Tunggu Jadwal Dilantik Lagi Jadi Bupati Blora

Sejak mulai naik, awal Desember 2024 lalu, harga tertinggi pernah mencapai Rp120 ribu per kilogram dan sekarang saya jual Rp95 ribu perkilogram," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com.

Supar sudah berjualan di pasar Larangan sejak 18 tahun lalu memprediksi harga rawit merah akan terus turun.

Meski nanti mendekati bulan puasa dan hari raya Idul Fitri akan kembali naik.

"Biasanya setelah momen Nataru harga mulai turun, naiklagi pas menjelang puasa, pertengahan puasa nanti turun.

Nah menjelang lebaran sampai seminggu setelah lebaran kembali naik, karena banyak pedagang dan suplaier masih libur lebaran," ungkapnya.

Supar menambahkan, selama harga cabai rawit merah naik banyak pedagang makanan, seperti bakso, mie ayam dan ayam goreng atau bakar yang mengeluh.

Tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena memang harga dari suplaier memang naik.


"Kebanyakan pedagang makanan yang membutuhkan sambal akhirnya mereka akal-akalan.

Baca juga: Habis Wabah PMK Datanglah Vaksin, Pemerintah Gelontor 2000 Dosis untuk Sapi-sapi di Karanganyar

Beli rawit merah sedikit, terus dicampur rawit putih, untuk pedas biasanya ditambah cabai bubuk," jelasnya.

Sementara itu warga Sokaraja, Lia (30) ia sempat kaget, saat makan di salah satu warung langganannya, karena saat ia meminta tambah sambal mendapat tambahan harga Rp2000 rupiah.

"Ya dimaklumi saja, karena memang harga cabai lagi tinggi.

Cuma kaget saja, karena biasanya tidak seperti itu," katanya. (jti)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved