Berita Internasional

Presiden Ke-39 AS Jimmy Carter Tutup Usia. Raih Nobel Perdamaian Tahun 2002

Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter tutup usia di umur 100 tahun. Carter pernah meraih Nobel Perdamaian.

Penulis: rika irawati | Editor: rika irawati
National Journal
Presiden AS ke-39 Jimmy Carter. 

Cucu tertua keluarga Carter, Jason Carter, mengatakan dalam sebuah wawancara media pada bulan Juni lalu bahwa mantan presiden itu tidak bangun setiap hari, tetapi "menikmati dunia sebaik mungkin" karena hari-harinya akan segera berakhir.

Carter hidup lebih lama dari dua presiden setelahnya, Reagan dan George HW Bush.

Akan ada upacara penghormatan umum di Atlanta dan Washington DC, diikuti dengan pemakaman pribadi di Plains, Georgia. 

Pemakaman kenegaraan Carter, termasuk semua acara publik dan rute iring-iringan mobil, masih tertunda.

Karier Carter

Carter mulai menjabat pada tahun 1977 sebagai "Jimmy Who?", seorang gubernur Georgia satu periode dan penganut Kristen yang taat.

Ketidaktahuannya tentang Washington dipandang sebagai suatu kebaikan setelah tahun-tahun perang Watergate dan Vietnam.

Namun, harapan untuk kepresidenan Carter pupus karena krisis ekonomi dan kebijakan luar negeri, dimulai dengan pengangguran yang tinggi dan inflasi dua digit dan berpuncak pada krisis penyanderaan Iran dan invasi Soviet ke Afganistan.

Baca juga: Bantuan Sulit Dikirim Lewat Darat, Amerika Serikat Hujani Warga Gaza Paket Makanan dari Pesawat

Krisis energi yang terus berlanjut membuat harga minyak naik tiga kali lipat dari tahun 1978 hingga 1980, yang menyebabkan antrean panjang di pom bensin AS.

Perjuangan tersebut mengingkari janji awal. 

Pada tahun 1977, Carter menyelesaikan sebuah perjanjian yang dihindari para pendahulunya untuk mengembalikan kontrol terusan Panama ke negara tuan rumah. 

Di Camp David pada tahun 1978, Carter mempertemukan perdana menteri Israel, Menachem Begin, dan presiden Mesir, Anwar Sadat, untuk sebuah kesepakatan yang menghasilkan perdamaian yang bertahan hingga saat ini.

Upaya Carter yang sia-sia untuk menghentikan kemerosotan ekonomi membuat Partai Republik menjulukinya sebagai "Jimmy Hoover", yang diambil dari nama presiden era Depresi. 

Namun, ketika Carter bersiap untuk mencalonkan diri kembali pada tahun 1980, krisis penyanderaan Iran-lah yang paling membebani pikiran orang Amerika.

Penyiar TV Ted Koppel mencurahkan siarannya lima hari dalam sepekan untuk membahas penderitaan 52 orang Amerika yang ditahan di Teheran. 

Upaya penyelamatan yang gagal menyebabkan delapan prajurit AS tewas dan menimbulkan keraguan tentang kepemimpinan Carter.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved