Berita Jateng

Jawa Tengah Rasa Sunda, Ini Kecamatan di Cilacap yang Warganya tak Bisa Berbahasa Jawa

Kebiasaan warga yang lebih sering berinteraksi dengan warga Jawa Barat  juga mempengaruhi mengapa budaya Sunda amat kental dan lestari di wilayah itu

Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
zoom-inlihat foto Jawa Tengah Rasa Sunda, Ini Kecamatan di Cilacap yang Warganya tak Bisa Berbahasa Jawa
Istimewa
Pintu gerbang wilayah Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap

TRIBUNBANYUMAS.COM, Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini memiliki topografi lengkap, mulai wilayah perbukitan atau dataran tinggi hingga dataran rendah atau pesisir yang berbatasan dengan Samudera Hindia. 

Bukan hanya topografinya yang unik, Cilacap memiliki kebudayaan yang beragam, termasuk soal bahasa. 


Cilacap selama ini terkenal dengan masyarakatnya yang berkebudayaan Banyumasan dengan bahasa khas Banyumasan alias Ngapak. 


Namun siapa sangka, tidak semua warga Cilacap dalam kesehariannya berbahasa Banyumas. 


Sebagian wilayah atau kecamatan di Cilacap ternyata memiliki kebudayaan yang kontras dengan warga di kecamatan lainnya. 

Baca juga: Rentetan Kasus Menonjol di Kebumen Tahun 2024, Anak Tega Aniaya Bapak Kandung Hingga Tewas


Terutama kecamatan-kecamatan yang terletak di sisi barat, khususnya yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat. 


Warga di wilayah itu lebih dominan mengamalkan budaya Sunda, termasuk dalam hal bahasa. 


Di antara kecamatan yang mengamalkan budaya Sunda dalam kehidupan sehari-hari adalah Dayeuhluhur. 


Dari namanya saja, Dayeuhluhur sudah beraroma Sunda. Menariknya, kecamatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat ini masyarakatnya lebih terlihat sebagai orang Sunda ketimbang warga Banyumasan. 


Yang paling mencolok adalah dalam kesehariannya mereka menggunakan Bahasa Sunda. 


Sehingga saat berkunjung ke wilayah itu, anda tidak akan menyangka daerah itu masih masuk wilayah Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. 


Kebiasaan warga yang lebih sering berinteraksi dengan warga Jawa Barat  juga mempengaruhi mengapa budaya Sunda amat kental dan lestari di kecamatan itu. 


Apalagi untuk menuju pusat kota Cilacap sangat jauh, sekitar 2,5 jam. Sehingga untuk memenuhi berbagai kebutuhan, warga Dayeuhluhur lebih mudah mengakses daerah tetangga di Provinsi Jawa Barat. 

Baca juga: Sosok AKBP Eka Baasith Syamsuri Kapolres Baru Kebumen, Berpengalaman di Agen Intelijen Polri


Misalnya ke Kota Banjar yang hanya berjarak sekitar 15 menit perjalanan darat. 


Kentalnya budaya Sunda yang diamalkan masyarakat Dayeuhluhur juga tidak lepas dari sejarah wilayah tersebut yang dulunya bekas Kadipaten Dayeuluhur, sebuah kerajaan kecil yang masih berada di bawah kekuasaan kerajaan Pajajaran. 


Karena kebudayaan Sunda sebagai warisan leluhur, maka kebudayaan itu berusaha tetap dilestarikan sampai sekarang. Meski secara administrasi, Dayeuhluhur sudah menyatu dengan Kabupaten Cilacap yang mayoritas warganya berkebudayaan Banyumasan. 


Di antara upaya pelestarian itu dengan memasukkan budaya Sunda dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah Kecamatan Dayeuhluhur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved