Berita Jateng

Terungkap Biang Keladi Jalan di Jepara Hancur Tapi Semua Pengendara Harus Menanggung

Dia menjelaskan setidaknya ada empat masalah utama pada kerusakan Jalan Jepara-Kelet.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: khoirul muzaki
Tito Isna/Tribun Jateng
Suasana jalan rusak Jepara - Kelet yang penuh dengan lubang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati menyebutkan kendaraan Over Dimensi Over Load (ODOL) jadi penyebab jalan Jepara - Kelet jadi rusak setiap tahunnya 


Demikian yang disampaikan oleh Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati, Parjo kepada Tribunjateng, Kamis (26/12/2024).


Dia mengatakan bahwa kerusakan Jalan Jepara-Kelet memang cukup parah.


Ratusan lubang menganga amat membahayakan pengendara yang melintas.


“Masalahnya kompleks. Sehingga kerusakannya sampai seperti itu,” kata Parjo.


Dia menjelaskan setidaknya ada empat masalah utama pada kerusakan Jalan Jepara-Kelet.

Baca juga: 14 Persen Warga Kabupaten Rembang Miskin


Mulai dari cuaca ekstrim, kendaraan berat atau ODOL, struktur tanah dan lingkungan.


Ia menuturkan, kerusakan ruas jalan itu selalu semakin parah ketika curah hujan tinggi.


Akibatnya, aspal menjadi mudah mengelupas.


Untuk kendaraan ODOL kata dia, sejauh ini banyak kendaraan bermuatan berat seperti kontainer pengangkut mebel atau kayu dan kendaraan pengangkut material dari PLTU Tanjung Jati, rutin melintas.


Truk-truk pengangkut hasil tambang juga selalu melintas.


“Kepadatan lalu lintas kendaraan berat di situ tinggi,” ucapnya.


Ia menjelaskan bahwa kemampuan jalan Jepara-Kelet hanya bisa dilintasi kendaraan dengan berat maksimal delapan ton. 


Sedangkan yang sering melintas, tonasenya jauh dari ambang batas kemampuan jalan.


“Karena kalau dilalui kendaraan lebih dari 8 ton, tentunya tidak kuat juga. Di samping itu, jalan sudah lama juga,” jelasnya.


Lalu soal lingkungan, masyarakat setempat sering abai dengan kondisi sekitar. 


Ia sudah seringkali mengingatkan, untuk tidak mengarahkan air dari permukiman ke jalan raya. 


Namun ternyata imbauan tersebut tak diindahkan.


Parjo mengungkapkan, struktur tanah di Sebagian ruas Jalan Jepara-Kelet tidak jenis tanah padas. 


Kerusakannya lebih dalam dan parah.


Dia menyontohkan, di depan gudang mebel Kota Jati, tepatnya di kilometer 6,5 Desa Suwawal, Kecamatan Mlonggo.


Tahun lalu kata dia, di sana dilakukan pengaspalan untuk beberapa puluh meter. 


Namun saat ini Sebagian sudah rusak kembali.


“Itu karena struktur tanah dan kendaraan muatan berat banyak dan sering melintas,” tuturnya.


Dibanding kabupaten lain di Eks Karisidenan Pati, kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Jepara menjadi paling parah. 


Saat ini pihaknya memprioritaskan ruas jalan provinsi di Kota Ukir untuk dipelihara.


“Skala prioritas kami saat ini di Kabupaten Jepara. Terutama Jepara-Kelet dan Mayong,” tutupnya. (Ito)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved