Berita Jateng
Geger di Taman Indonesia Kaya! 35 Tim Tari Batal Berebut Trofi Gubernur Jateng, Lomba Batal Hari H
Geger di Taman Indonesia Kaya Semarang. Ratusan penari batal memperebutkan trofi Gubernur Jateng lantaran lomba dibatalkan panitia.
Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ratusan penari, ibu-ibu, dan pelatih tari uring-uringan saat tiba di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/12/2024).
Mereka yang datang dan siap berloma memperebutkan piala gubernur Jateng kesal mendapati kenyataan, lomba dibatalkan sepihak oleh panitia acara.
Padahal, mereka datang dengan personel yang telah berdandan dan siap tampil.
Namun, di lokasi, mereka hanya disambut banner dan beberapa kursi, tanpa sound system yang biasanya digunakan dalam perlombaan tari.
Alhasil ratusan penari yang datang murka dan mencari-cari panitia pelaksana perlombaan tari.
Bahkan, mereka juga menggeruduk Kantor Gubernur Jateng yang berada sekitar 100 meter di sisi Selatan Taman Indonesia Kaya, untuk mempertanyakan hal tersebut.
Baca juga: Duduk Perkara PSIS Semarang Kena Banned FIFA, Dilaporkan Sang Mantan
Juju Jumarni, satu di antara pelatih tari yang mengantar timnya berlomba, terlihat menggebu-gebu menyampaikan kekesalannya.
Ia mengatakan, ada 35 kelompok tari yang mengikuti perlombaan tari, yang seharusnya digelar pukul 09.00 WIB di Taman Indonesia Kaya.
Puluhan grup tari tersebut telah mendaftar dengan biaya Rp 100 ribu per grup tari.
"Ya, kami semangat karena diimingi trofi Gubernur Jateng, jadi kami ikut. Tapi sampai di lokasi, malah tidak ada panitia sama sekali," katanya di Kantor Gubernur Jateng, Jumat.
Juju mengaku telah menghubungi nomor panitia namun tidak ada jawaban sama sekali.
Ia semakin kesal mengingat persiapan yang dilakukan membutuhkan tenaga dan biaya.
Bahkan, menurutnya, waktu untuk mempersiapkan tim mengikuti lomba itu tak sebentar.
"Kami minta ganti rugi, kalau bisa empat kali lipat dari biaya yang sudah kami keluarkan," tegasnya.
Juju juga mengancam akan melaporkan pihak penyelanggara perlombaan tari ke kepolisian.
Pemprov Jateng Hanya Undangan
Juju dan ratusan penari lain sempat ditemui pihak Pemprov Jateng saat mereka menggeruduk kantor gubernur.
Keterangan dari Pemprov Jateng, pihak pemprov tak pernah menggelar perlombaan tari tersebut.
Pemprov Jateng hanya mendapatkan undangan menghadiri kegiatan tersebut.
Bahkan, undangan yang diterima Pemprov Jateng bertuliskan untuk Pemkot Semarang.
Baca juga: Sama-sama Ibu Kota Provinsi, Beda UMK Bandung dengan Semarang Bikin Buruh di Kota Atlas Nyesek
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Pemkot Semarang, Sekretaris Disbudpar Kota Semarang, Samsul Bahri Siregar, juga mengaku bukan penyelenggara.
Samsul mengatakan, pihaknya datang ke lokasi kegiatan juga sebagai tamu undangan.
Namun, saat tiba di lokasi, tidak ada kegiatan perlombaan.
Menurutnya, pihaknya juga tak mengeluarkan surat rekomendasi kegiatan tersebut.
"Ke depan, kami tidak akan mengeluarkan rekomendasi kegiatan jika penyelanggara kegiatan tidak jelas," katanya melalui sambungan telepon.
Ditambahkannya, peserta menjadi korban karena sudah melakukan pembayaran untuk mendaftar.
Pihak Disbudpar Kota Semarang, hingga saat ini, masih mencari kejelasan pihak penyelenggara perlombaan.
"Meski mengatasnamakan trofi Gubernur Jateng namun kami masih mencari sebenarnya siapa yang bertanggung jawab dan membuat kegiatan tersebut," tambahnya.
Belum Kantongi Izin
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Lomba Tari, Mei, mengatakan, pihaknya berdiskusi dengan para peserta terkait lomba yang batal.
Dia sempat menawarkan dua opsi sebagai solusi persoalan tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Semarang, Bus Pariwisata Terguling di Tol Banyumanik
Opsi pertama, peserta yang masih menunggu di Taman Indonesia Kaya melanjutkan perlombaan.
Yang kedua, pihaknya menyiapkan ganti rugi ke para peserta yang telah mendaftarkan diri.
Terkait trofi Gubernur Jateng, Mei mengaku telah menyampaikan permohonan ke Pemprov Jateng sebelum pelaksanaan lomba.
Namun, hingga jadwal lomba digelar, pihaknya belum mendapatkan jawaban dari Pemprov Jateng.
"Mungkin karena akhir tahun jadi belum dibalas oleh Pemprov Jateng, tapi kami masih punya trofi tingkat provinsi," katanya sembari menyudahi jawaban. (*)
Dilaporkan Hanyut hingga Diburu Tim SAR, Pengendara di Semarang Ternyata Ada di Rumah |
![]() |
---|
Ribuan Atlet dari 36 Provinsi Siap Tarung di Pomnas XIX 2025 |
![]() |
---|
Babak Semifinal Polytron Superliga Junior 2025, Pertarungan 3 Negara |
![]() |
---|
Pemkab Blora Gelontor Rp 430 Miliar untuk Perbaiki Ratusan Ruas Jalan Kabupaten |
![]() |
---|
Bentangkan Spanduk Belajarlah dari Nepal, Ini Daftar 6 Tuntutan Massa Pati untuk DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.