Berita Kebumen
Lucunya Penyu di Tempat Konservasi Pantai Kembar Tambakmulyo Kebumen
Pendekatan ke masyarakat berbasis ekonomi dikatakannya jadi andalan untuk mengedukasi masyarakat tentang ekosistem penyu.
Penulis: budi susanto | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Kabupaten Kebumen Jateng tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya saja.
Kabupaten yang terletak di pesisir selatan Jawa itu juga dikenal dengan tempat konservasi penyu.
Seperti di wilayah Pantai Kembar Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring.
Di sana anak muda dan warga desa sangat getol untuk melakukan konservasi penyu.
Desa Tambakmulyo juga masuk dalam Geopark Kebumen yang baru saja diakui di kancah internasional.
Setidaknya ada beberapa jenis penyu yang dikonservasi di Desa Tambakmulyo.
Seperti penyu sisik dan penyu hijau dan penyu lekang.
Baca juga: Ambisi Persiku Kudus Jelang Big Match Lawan Persipa Pati, Target Petik 3 Poin
Bahkan di kawasan Pantai Kembar didirikan rumah konservasi dan edukasi terkait penyu.
Tercatat pada 2024, setidaknya 2 ribu ekor tukik (anak penyu) yang dilepas ke alam di oleh masyarakat Desa Tambak Mulyo.
Bahkan puluhan sarang penyu ditemukan warga di sekitar kawasan Pantai Kembar.
"Tahun ini adalah tahun terbanyak kami melepas tukik ke alam," jelas Zahra Asyifa satu di antara relawan rescue penyu Desa Tambakmulyo yang tergabung dalam Kelompok Pelestarian Alam Desa Tambak Mulyo, Sabtu (7/12/2024).
Zahra berujar tahun lalu ditemukan belasan sarang penyu, namun tahun ini meningkat menjadi 40 sarang.
Peningkatan sarang penyu dan banyaknya pelepasan tukik dikatakannya buah dari edukasi lingkungan yang jadi konsen warga desa.
Bahkan ia mengatakan warga desa mulai menyadari pentingnya keberadaan penyu di alam.
"Kalau dulu masyarakat berburu telur penyu untuk dijual atau dijadikan masakan. Tapi sekarang, kalau menemukan sarang dan telur penyu berbondong-bondong untuk diselamatkan," terangnya.
Meski demikian Zahra mengaku butuh waktu panjang untuk menyadarkan masyarakat terkait ekosistem penyu.
Edukasi juga tak hentinya dilakukan oleh para relawan pelestari lingkungan masyarakat desa.
Namun langkah tersebut berbuah manis, kini banyak masyarakat yang ikut dalam penyelamatan penyu.
"Bahkan anak muda desa selalu bergantian untuk patroli pada malam hari ke pantai saat musim penyu bertelur," terangnya.
Dijelaskan Zahra, awal tahun manjadi musim penyu bertelur dan membutuhkan waktu sekitar 40 hari agar telur menetas.
Ia menjelaskan jika warga desa menemukan sarang penyu di tempat rawan, telur penyu akan dipindahkan ke lokasi yang sudah siapkan untuk ditetaskan.
Namun jika sarang berada di tempat aman dan mudah diawasi, warga desa akan membiarkan hingga menetas dengan pengawasan ekstra.
"Kalau akhir tahun tidak ada penyu yang bertelur. Tapi kami sedang mempersiapkan diri karena sebentar lagi musim penyu bertelur," terang Zahra.
Pendekatan ke masyarakat berbasis ekonomi dikatakannya jadi andalan untuk mengedukasi masyarakat tentang ekosistem penyu.
Pasalnya perekonomian warga Desa Tambak Mulyo diakuinya terdongkrak dengan adanya konservasi penyu.
"Sekarang masyarakat merasakan dampaknya, banyak pengunjung ke pantai ini dan perekonomian terangkat," katanya.
Ditambahkannya, momentum haru acapkali dirasakan Zahra dan warga desa kala bisa menetaskan telur penyu dan melepas tukik ke alam.
"Rasanya haru melihat tukik berlari ke laut, karena kami sadar keberhasilan hidup penyu di alam hanya 1 persen jika kami melepas 2 ribu tukik yang akan kembali tak lebih dari 20 ekor penyu," paparnya.
Baca juga: Pemdes Tegaldowo Rembang Blokade Jalan Produktif Tambang, Berujung Dibuka Paksa Oleh Pabrik Semen
Di Pantai Kembar juga ramai dikunjungi oleh para pelancong setiap hari, apalagi saat akhir pekan.
Para pelancong dari sekitar Kebumen dan luar Provinsi Jateng tak jarang menghabiskan waktu di tepian pantai berpasir putih.
Beberapa juga nampak mengamati penyu di rumah konservasi dan edukasi yang ada di Pantai Kembar.
Seperti Fernando Dwi Saputra pelajar asal Gombong yang berkunjung ke Pantai Kembar bersama rekan-rekannya.
Fernando mengatakan baru pertama kali melihat penyu, ia mengaku penyu jadi magnet tersindiri di Pantai Kembar.
"Kalau dikonservasi dan selalu dijaga pastinya akan menjaga populasi penyu di alam. Menurut saya hal tersebut harus didukung oleh anak muda. Saya juga ke sini karena ingin melihat penyu," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.