Berita Jateng
Pemerintah Sudah Gelontor Rp 609,68 Triliun Dana Desa, Apakah Dampak Pembangunan Terasa?
Dalam waktu sepuluh tahun, desa mandiri meningkat dari 174 menjadi 17.203, sementara desa maju melonjak dari 3.608 menjadi 23.063
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah mencatatkan telah mengalirkan Rp609,68 triliun dana desa untuk 75.265 desa, terhitung dalam satu dekade terakhir. Gelontoran anggaran ini dinilai membawa dampak positif, terlihat dari perubahan drastis status desa-desa.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Paiman Raharjo menyatakan, peningkatan status desa mandiri dan maju adalah hasil dari kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa.
Dalam waktu sepuluh tahun, desa mandiri meningkat dari 174 menjadi 17.203, sementara desa maju melonjak dari 3.608 menjadi 23.063.
"Awal program ini, Indonesia hanya memiliki 13.453 desa yang tergolong sangat tertinggal. Jumlah tersebut kemudian berhasil ditekan hingga hanya 4.363 desa," jelasnya pada Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertema 'Satu Dekade Membangun Indonesia hingga Pelosok' secara daring, Senin (7/10/2024).
Baca juga: Alasan Maarten Paes Belum Tentu Dimainkan Saat Laga Melawan Bahrain dan Tiongkok
Dia melanjutkan, Desa tertinggal ini mengalami penurunan dari 33.592 desa menjadi 6.100 desa. Sementara itu, Desa Berkembang meningkat, dari 22.882 menjadi 24.532 desa.
"Lonjakan ini tidak hanya terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan desa yang terus memperkuat pembangunan infrastruktur, pengelolaan potensi ekonomi lokal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Dana Desa," tambahnya.
Lebih lanjut Paiman membeberkan, sejak diluncurkan pada 2015, Dana Desa telah menjadi instrumen penting dalam mempercepat pembangunan desa di seluruh Indonesia. Penggunaan Dana Desa secara efektif telah membantu membangun infrastruktur desa, termasuk pembangunan jalan desa sepanjang 366 ribu kilometer.
Di samping infrastruktur, Dana Desa juga digunakan untuk menggenjot perekonomian warga desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), yang menjadi motor penggerak UMKM lokal.
"Melalui berbagai inovasi lokal yang didukung oleh Dana Desa, desa-desa yang dulunya hanya bergantung pada sektor pertanian kini berhasil mengembangkan usaha pariwisata, kerajinan, dan produk olahan lokal," paparnya.
Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah yang merasakan manfaat besar dari program dana desa. Dari 378 desa di Kabupaten Malang, sebanyak 302 desa kini menyandang status Desa Mandiri.
Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah menyebut salah satu kunci keberhasilan ini adalah sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan desa, serta komitmen untuk memastikan pengelolaan Dana Desa yang tepat sasaran.
"Komunikasi dengan para kepala desa sangat harmonis, dan ini memudahkan implementasi program," ucapnya.
Di samping penyaluran Dana Desa, pemerintah juga menaruh perhatian pada elektrifikasi desa termasuk di daerah terpencil.
Baca juga: Merasa Difitnah Kasar Terhadap Istri, Gus Miftah Sampaikan Pesan Menohok
EVP Pengembangan Listrik Desa PLN, Lambas Richard Pasaribu mengatakan pihaknya memiliki program elektrifikasi desa terpencil yang sudah mencapai 99,82 persen secara nasional. Namun, walaupun sudah mendekati 100%, masih ada sekitar 12.000 desa dan dusun yang harus dilistriki hingga 2027.
“Salah satu tantangan utamanya adalah lokasi desa yang sudah semakin jauh dan terpencil untuk dialiri listrik,” jelas Lambas.
Dirinya pun memberikan contoh kasus di Indonesia bagian timur, terutama di daerah-daerah terpencil, di mana banyak proyek elektrifikasi yang menggunakan pembangkit energi terbarukan skala kecil.
“Skalanya memang kecil karena kebutuhan masyarakat di sana juga masih kecil. Tapi ini adalah langkah awal yang penting,” imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.