Berita Cilacap

Kisah 4 Relawan Menjaga Perlintasan KA di Gentasari Cilacap, Dapat Honor hingga Pos Dibangun

Mereka menjadi relawan penjaga perlintasan JPL 420 Desa Gentasari Sampang dimulai pada 2019.

Permata Putra/Tribunbanyumas.com
Simbolisme penyerahan bantuan kepada 4 warga yang menjadi relawan penjaga perlintasan kereta, dari Direktur Bisnis dan Strategi, Sapphire Grup, M Tamrin (kiri) kepada perwakilan Dishub Cilacap, di Desa Gentasari, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jumat (4/10/2024) 

Kadang warga yang ingin melintas tidak sabar sering ditemui oleh mereka berempat.

Bahkan mereka para relawan dengan hati yang sabar tidak terpengaruh dengan warga-warga yang tidak sabaran tersebut.

"Tapi kadang-kadang orangnya tidak sabar ya ngomongnya ya kereta masih jauh udah ditutup kadang seperti gitu namanya juga manusia," ungkap Kartiko. 

Baca juga: Kisah Gadis Maafkan Pencuri yang Sudah Dipenjara 14 Hari di Sragen, Alasannya Bikin Terenyuh

Kartiko juga mengungkapkan, dari empat relawan ini, setiap orang bertugas 8 jam sehari.

"Ada 3 shift setiap harinya, mulai jam 6 pagi sampai jam 2 siang, jam 2 siang sampai jam 8 malam, jam 8 malam sampai jam 4 pagi, dan mulai lagi jam 6 pagi," katanya.

Keempat relawan penjaga perlintasan JPL 420 Desa Gentasari, Sampang Cilacap itu berharap adanya perhatian dari Pemerintah.


Terutama agar honor mereka bisa dinaikkan lagi, dan pos penjagaan juga kalau bisa dibangun dengan baik serta dilengkapi fasilitas penunjang lainnya.

"Harapan kami, pertama honor kalau bisa sih ditambah, terus pos penjagaan dilengkapi WC dan lain-lainnya," ujar Aguskaeko dan Kartiko.

Selain jadwal perjalanan kereta, pos penjagaan perlintasan JPL 420 Desa Gentasari Sampang Cilacap tersebut baru dilengkapi dengan HT untuk memonitor informasi dari Petugas Perjalanan Kereta.

Tapi, kata Aguskaeko, HT untuk monitor informasi PPK Stasiun tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

"Misal PPK Stasiun bilang kereta sudah meluncur, tapi nyatanya kereta sudah ada di perlintasan menuju ke arah JPL ini," imbuhnya.

Dengan kisah keempat relawan penjaga perlintasan kereta JPL 420 Desa Gentasari Sampang Cilacap itu.

Melihat kondisi 4 relawan penjaga perlintasan kereta itu, gayung bersambut pada Hari Kereta Api Nasional pada 28 September lalu, sesuai dengan spirit kampanye "Mager : Mari Bergerak" yang dimotori oleh Sapphire Grup memberikan bantuan kepada warga yang berswadaya menjaga perlintasan kereta.

Baca juga: Pabrik Peralon Wafin Buka Pabrik di Batang, Siap Bila Lowongan Investasi Rp 825 Miliar

"Saat ini, gerakan keswadayaan serupa kami lihat pada pribadi-pribadi yang iklas menjadi penjaga palang pintu kereta api yang bukan pegawai KAI.

Sebuah keswadayaan yang mendorong kami turut berpartisipasi di dalamnya," ujar Direktur Bisnis dan Strategi, Sapphire Grup, M Tamrin kepada Tribunbanyumas.com.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved