Kontroversi Sepak Bola PON
Momen Pesepak Bola Sulteng Menangis di Toilet Usai Dicurangi Wasit di PON XXI
Kepemimpinan wasit pada laga Sulteng vs Aceh menuai kontroversi hingga akhirnya tim Sulteng tidak melanjukan pertandingan pada babak extra time.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Video atlet sepak bola PON dari Sulawesi Tengah menangis di toilet viral. Mereka merasa dicurangi wasit pada laga melawan Aceh di PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Kepemimpinan wasit pada laga Sulteng vs Aceh menuai kontroversi hingga akhirnya tim Sulteng tidak melanjukan pertandingan pada babak extra time.
Laga extra time dilakukan setelah pada waktu normal, pertandingan berakhir imbang 1-1.
Baca juga: PSSI Ganti Semua Wasit Sepak Bola PON, Buntut Kontroversi Laga Aceh vs Sulteng
Beberapa keputusan wasit dinilai merugikan tim Sulteng.
Sejumlah pesepak bola dari Sulteng yang berlaga di babak 8 besar itu pun menangis.
"Kita semua telah menyaksikan betapa hancurnya rasa adil di dunia sepak bola indonesia pada ajang multievent PON XXI Aceh-Sumut 2024."
"Sulteng secara terang-terangan dicurangi wasit yang memimpin pertandingan," tulis akun Koni Sulteng yang membagikan video momen para atlet menangis usai laga tersebut.
Baca juga: KRONOLOGI Kericuhan Sepak Bola PON Aceh vs Sulteng, Wasit KO Dipukul Pemain
Kronologi Kejadian
Kericuhan sepak bola terjadi di PON Aceh-Sumut ketika kontingen Sulteng dan Aceh berlaga. Wasit Eko Agus pun kena bogem mentah pemain hingga dilarikan ke rumah sakit.
Kekesalan pemain Sulteng hingga memukul wasit diduga karena sejumlah keputusan wasit yang dinilai tidak adil.
Bahkan, akhir-akhir ini muncul dugaan match fixing atau pengaturan skor dan pemenang di laga tersebut.
Berdasarkan pengamatan Tribun, sejumlah keputusan kontroversial wasit terjadi.
Berawal pada tambahan waktu babak pertama atau di menit 45+6, pemain Aceh menendnag kepala pemain Sulteng di kotak penalti Aceh.
Namun, wasit tidak memberikan penalti karena tindakan bahaya yang dilakukan pemain Aceh.
Pada menit 75, wasit memberikan kartu merah untuk pemain Sulteng.
Menit 84, wasit kembali memberikan pemain Sulteng kartu merah.
Hingga Sulteng bermain dengan sembilan pemain.
Kemudian, pada tambahan waktu babak kedua atau menit 90+6, pemain Aceh terjatuh di kotak penalti dan wasit langsung menunjuk titik putih penalti.
Padahal, dalam tayangan ulang, ada unsur diving dari pemain Aceh.
Puncak dari keputusan kontroversial wasit, seorang pemain Sulteng memukul wajah wasit hingga terjatuh pada menit 90+6.
Wasit dari OKU Timur ini pun tidak bisa melanjutkan laga dan harus mendapatkan perawatan.
Wasit cadangan, Fadli Nurdiana asal DKI pun masuk menggantikan Eko Agus.
Fadli Nurdiana merupakan wasit Liga 2.
Pemain Sulteng yang memukul wasit Eko Agus pun diganjar kartu merah sehingga Sulteng bermain dengan 8 pemain.
Laga dilanjutkan dengan tendangan penalti untuk Aceh.
Namun, pemain Aceh gagal mengeksekusi tendangan penalti ke gawang Sulteng.
Beberapa menit setelahnya, pemain Sulteng dinilai handball di dalam kotak penalti.
Pemain Aceh pun berhasil konversi tendangan penalti menjadi gol.
Skor pun imbang 1-1.
Pada babak extra time, tim Sulteng mengundurkan diri dan tidak melanjutkan pertandingan.
Kasus sepak bola kontroversi ini pun sedang dilakukan investigasi oleh PSSI. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.