Berita Banjarnegara
Setahun Terjadi 746 Kasus Kecelakaan di Banjarnegara, 85 Orang Meninggal
Selain mensosialisasikan mengenai pedoman keselamatan berlalu lintas, para petugas juga mempraktikkan tentang savety riding.
TRIBUNBANYUMAS.COM, Tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Banjarnegara, menjadikan Satlantas Polres Banjarnegara bekerjakeras menggelar sosialisasi tentang keamanan berlalu lintas.
Utamanya, sosialisasi dilaksanakan di sekolah-sekolah. Seperti yang dilaksanakan Kamis (5/9/2024), Satlantas Banjarnegara bersama Forum Kemitraan Masyarakat (FKM) Lalu Lintas menggelar Sosialisasi terhadap ratusan siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara.
Kanit Kamsel Satlantas Polres Banjarnegara Aiptu Agus Riyanto mengungkapkan, tahun 2023 angka kecelakaan lalu lintas mencapai 746 kasus.
“85 kasus diantaranya korban meninggal dunia. Kerugian materialnya nyaris 1 miliar rupiah. Kami menjamin dalam setiap kecelakaan lalu lintas, pasti ada pelanggaran yang dilakukan sebagai penyebabnya,” ujar Agus.
Baca juga: Sejarah Kemunduran Demokrasi di Banyumas, dari Pilkada 2013 Diikuti 6 Paslon Kini Calon Tunggal
Pelanggaran yang dimaksud, tambah Agus, seperti berkendara melebihi batas kecepatan, melanggar marka jalan, kendaraan yang tidak laik jalan dan sebagainya.
“Karenanya menurut kami penting melakukan Sosialisasi, khususnya untuk para pelajar. Karena mereka adalah para calon penerus bangsa. Jangan sampai mereka meninggal sia-sia di jalan raya, karena nyawa tidak ada serepnya,” tandas Agus.
Selain mensosialisasikan mengenai pedoman keselamatan berlalu lintas, para petugas juga mempraktikkan tentang savety riding.
Beberapa siswa dan guru pun diberi kesempatan untuk mencoba. Mereka mencoba jalur zig zag dengan kesulitan yang cukup tinggi.
Agus mengungkapkan, untuk tes mendapatkan SIM saat ini lebih mudah, tidak melalui tes praktik jalur zig zag seperti itu.
Salah satu peserta Trisna Putri Rahmawati mengungkapkan Sosialisasi ini sangat penting agar para siswa dapat mengetahui tentang berkendara yang aman dan nyaman.
“Ternyata memakai helm, dan mengecek kesiapan kendaraan sebelum berkendara sangatlah penting. Beberapa teman kalau ke sekolah tidak memakai helm karena dianggap dekat, jadi aman. Padahal kecelakaan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Ini membuat kami lebih hati-hati dan juga taat dengan peraturan lalu lintas ke depannya,” ujar Trisna.
Baca juga: Prediksi Line Up Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi: Struick Bakal Dikawal Ragnar dan Marselino
Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo sangat mendukung kegiatan Sosialisasi yang dilakukan oleh Satlantas Polres Banjarnegara.
Pihaknya bahkan saat ini sudah melangkah pelarangan knalpot brong.
“Kita sudah melarang knalpot brong masuk sekolah. Pagi hari saat jalanan ramai-ramainya, juga kami siagakan petugas untuk menyebrangkan siswa dibantu petugas Polsek Sigaluh. Karena sekolah kami dekat ruas jalan nasional yang lurus dan lebar sehingga berrisiko untuk siswa kami,” ujar Antono.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.