Berita Banjarnegara
Lembaga Ini Ungkap Data Mencengangkan, 22 Persen Pernikahan di Banjarnegara Berakhir Cerai
Permasalahan di antaranya tingginya angka perceraian dimana 22 persen pernikahan berakhir cerai di tahun 2023.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Banyaknya permasalahan keluarga di Kabupaten Banjarnegara menjadi keprihatinan tersendiri.
Permasalahan di antaranya tingginya angka perceraian dimana 22 persen pernikahan berakhir cerai di tahun 2023.
Jumlahnya spektakuler mencapai 3.070.
Pernikahan dini juga kerap terjadi dan angkanya cukup tinggi, mencapai 8,2 persen.
Dari banyaknya permasalahan tersebut, belum ada lembaga yang konsen menanganinya. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Yayasan Cahaya Medika Banjarnegara Puspo Ikhwandoko, menyitir dari data BPS, dalam launching Oemah Sakinah Banjarnegara, Minggu (28/7/2024) di Hotel Surya Yudha Banjarnegara.
Baca juga: Penampakan Gedung Baru DPRD Banyumas yang Menelan Biaya Rp90 Miliar, Silakan Nilai Sendiri!
"Harapan kami, dengan berdirinya lembaga Oemah Sakinah Banjarnegara ini dapat memperkuat keluarga di Banjarnegara. Setiap keluarga pasti punya masalah, namun pasti ada juga solusinya. Konselor Oemah Sakinah Banjarnegara siap membantu keluarga di Banjarnegara," ujar Puspo.
Direktur Oemah Sakinah Banjarnegara Imam Subarkah menegaskan, pihaknya siap membantu masyarakat untuk ketahanan keluarga di Banjarnegara.
"Kami juga melakukan riset kecil, permasalahan keluarga terbanyak adalah komunikasi. Karenanya di awal launching ini kami gelar talkshow mengenai ketahanan keluarga," jelas Imam.
Selain launching, juga digelar talkshow Ketahanan Keluarga dengan tema Sakinah Hingga Jannah, menghadirkan pasangan konselor keluarga dari Solo Ustadz Hatta Syamsuddin dan Ustadzah Vida Robiah Al Adawiyah.
Baca juga: Daftar Empat Prodi di UMP yang Terakreditasi Internasional, Ada Pendidikan Bahasa Inggris
Dalam materinya Vida mengungkapkan permasalahan keluarga biasanya awalnya muncul dari hambatan internal.
"Pengasuhan itu tidak hanya parenting, namun juga brothering. Bagaimana seorang kakak terhadap adik, dan sebagainya. Makanya sebenarnya penting ada sekolah orang tua, mertua bahkan pembantu," jelas Vida.
Vida menambahkan keluarga yang kuat bukan keluarga yang tanpa masalah, namun keluarga yang lentur dan tahan menghadapi masalah yang bertubi-tubi datang dan tetap harmonis.
Baca juga: Ada Apa dengan Pohon Beringin di Alun-alun Banjarnegara, Sering Tumbang dan Makan Banyak Korban
Sementara itu, Ustadz Hatta lebih menekankan pada aspek filosofis, bahwa keluarga adalah salah satu jalan menuju surga.
"Kalau kita ibadah dan amalnya kurang, bisa jadi Allah takdirkan kita untuk masuk surga lewat jalan keluarga. Maka jadilah suami-istri terbaik. Fokuslah pada kelebihan pasangan kita, itu yang akan menjadikan sakinah tercapai," tandas Hatta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.