Berita Banjarnegara

Suasana PPDB di SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, Hari Kelima 200 Calon Siswa Buat Akun dan Verifikasi

sampai hari ke lima ini, sudah ada 200 siswa yang membuat akun dan memverifikasi berkas di SMAN 1 Sigaluh

Editor: khoirul muzaki
Istimewa
Suasana tahapan pendaftaran siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Pemandangan hari Sabtu (15/6/2024) di SMAN 1 Sigaluh terasa berbeda.

Pasalnya, hari yang biasanya sepi tanpa aktivitas karena guru dan siswa libur karena sistem 5 hari kerja, kini justru ramai dengan aktivitas PPDB.

Teratak tenda laiknya hajatan pengantin disediakan dalam rangka menyambut siswa baru.


Menurut Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Sigaluh Sri Indrowati, selain karena instruksi melalui Nota Dinas dari Kepala Dindikbud Jawa Tengah nomor 400.3/0067/DISDIKBUD/VI/2024, pihaknya juga ingin memastikan semua calon siswa terlayani dengan baik.


"Hari ini kita membuka pelayanan verifikasi berkas. Karena tanpa membuat akun dan verifikasi berkas, anak-anak tidak akan bisa mendaftarkan PPDB, sehingga tahapan ini sangat penting," jelas Sri.

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Babak Kualifikasi Piala Asia U 20 2025, Satu Grup dengan Maladewa


Menurut Sri, sampai hari ke lima ini, sudah ada 200 siswa yang membuat akun dan memverifikasi berkas di SMAN 1 Sigaluh.


"Kuota kita hanya 288 siswa, padahal masih ada waktu sepekan untuk pembuatan akun dan verifikasi berkas. Berkaca dari pengalaman tahun sebelumnya, dipastikan akan banyak siswa yang tidak diterima. Saya harap para siswa juga bersiap dengan alternatif sekolah lain, khususnya ke swasta," jelas Sri.


Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo berpesan agar kesempatan waktu pembuatan akun dan verifikasi berkas dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai ada yang tertinggal.


"Waktu masih panjang, sampai tanggal 24 Juni mendatang. Tapi jangan sampai terlewat. Nanti para siswa juga harus rajin memantau jurnal jika sudah mulai pendaftaran. Sistem online ini memang menuntut siswa untuk proaktif," jelas Antono.

Baca juga: Pernah Beroperasi di Klampok Banjarnegara, Lokomotif Buatan Tahun 1925 Dipamerkan di Museum Belanda


Terkait keadilan sistem zonasi, Antono menyebut pihaknya hanya pelaksana sistem. Menurutnya sampai sejauh ini inilah sistem yang paling adil.


"Yang jelas sistemnya semakin diperkuat agar lebih akuntabel. Bagi sekolah negeri, sistem ini sejauh ini paling baik karena ketersediaan siswa terjaga dan dibatasi sistem. Saya rasa bagi sekolah swasta juga demikian, mereka bisa memiliki kesempatan yang luas," ujar Antono.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved