Berita Kebumen
Keberadaan Patung Legenda di Gua Jatijajar Kebumen Dikritik Ahli, Merusak Keaslian Geosite
wisata Goa Jatijajar mestinya tidak perlu dimasuki patung-patung dengan cerita legendanya,
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Tim validasi dari dari Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) memberikan masukan agar Geopark Kebumen bisa masuk Unesco Global Geopark (UGGp).
Sebelumnya Dewan Pakar KNGI menyambut baik upaya Pemkab Kebumen mengusulkan Geopark Kebumen masuk dalam UGGp. Secara umum, mereka melihat kesiapan Pemkab Kebumen menyambut UGGp sudah sesuai dengan perencanaan.
Namun, ada beberapa masukan dan perbaikan yang perlu dibenahi. Misalnya masih minimnya foto sekaligus keterangan berbahasa Indonesia dan Inggris di setiap geosite. Minimnya peta jalan, dan papan petunjuk, kurangnya lambang geopark, kebersihan tempat wisata yang masih perlu diperhatikan.
"Tempat-tempat wisata itu masih jarang foto-foto, harusnya diperbanyak foto, kaya di penangkaran penyu, itu nggak ada fotonya, di Benteng Van Der Wijck, Menganti juga sama perlu perbanyak foto, untuk menjelaskan apa yang ada dalam wisata tersebut menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris," ujar Dewan Pakar KNGI Mirawati Sujono usai Rapat Pleno Pembahasan Hasil Kunjungan Lapangan Pra Validasi Geopark Kebumen yang berlangsung di Pendopo Kabumian, Rabu malam 9 Mei 2024.
Baca juga: Fakta Kabupaten Banyumas yang Bikin Warganya Bangga, Punya Lima Purnawirawan Bintang 3 Ini Daftarnya
Sementara itu, masukan lain datang dari Yunus Kusubrata yang juga Dewan Pakar KNGI. Ia menyebut perlunya menjaga keaslian wilayah konservasi di wilayah Geopark Kebumen.
Ia menyebut wisata Gua Jatijajar mestinya tidak perlu dimasuki patung-patung dengan cerita legendanya, karena itu akan merusak keaslian dari wisata alamnya.
"Mestinya patung-patung itu cukup ditaruh di luar, jangan di dalam karena itu akan merusak keaslian dari gua itu sendiri. Kemudian kita juga menyaksikan bagaimana dinding-dinding goa itu masih ada coretan-coretan, harusnya dihilangkan," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa menjadi UGGp bukan tujuan akhir, namun hanya perantara saja . Dengan Status UGGp diharapkan bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan juga memberikan wawasan pendidikan dalam menjaga lingkungan .
Baca juga: Keterlaluan, Tindakan Rasis Suporter Indonesia ke Pemain Guinea Coreng Perjuangan Timnas Indonesia
Sementara dari Bappenas Subandi memberi catatan terkait kurangnya pemahaman masyarakat dan perangkat desa terhadap geopark , maka perlu sosialisasi dan edukasi.
Sedangkan dari Kemenkomarves Gunani Kusumo memberikan masukan terkait teknis pelaksanaan diantaranya terkait penjadwalan kunjungan, peta kunjungan, siapa yang menerima, serta informasi waktu lokal di dalam roundown kunjungan harus jelas dan tertata .
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.