Berita Politik
Pengamat Sebut Prabowo Kurang PD Sampai Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Padahal Menang 58 Persen
Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menanggapi wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran menjadi 40
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menanggapi wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran menjadi 40 kementerian.
Ray menduga Prabowo jelas ingin membagikan kue kekuasan kepada banyak pihak jika itu benar dilakukan.
"Akhirnya terbuka juga, Prabowo pada akhirnya ingin membagi kue-kue kekuasaan kepada banyak pihak," kata Ray dihubungi Selasa (7/5/2024).
Kebijakan itu juga menunjukkan Prabowo tidak percaya diri mengelola pemerintahannya. Sehingga ditemukan solusi membengkakkan kursi kabinet.
"Dengan begitu setiap orang akan mendapatkan jatahnya masing-masing," jelasnya.
Baca juga: Tragedi Pencari Rongsok di Bekas Rumah Terdampak Proyek Tol Yogya-Bawen,Tewas Tertimpa Tembok
Keinginan untuk membengkakkan kursi kabinet itu, menurut dia, juga petanda Prabowo kurang mampu mengelola perbedaan ataupun keinginan di dalam koalisi partai politiknya.
"Ini masa pemerintahan awal Pak Prabowo. Kalau sebelumnya di masa pemerintahan Pak Jokowi tidak ada kasus yang seperti sekarang," kata Ray.
"Artinya Pak Jokowi mampu mengelola kekuasaan itu dengan hanya mendasarkan diri kepada koalisi partai politik yang mengusungnya. Dan tidak ada penambahan kursi kabinet," lanjutnya
Baca juga: Menara Teratai Purwokerto Jadi Arena Pasar Malam Tuai Sorotan, Ketua DPRD Beri Peringatan
Jika Jokowi bisa tanpa menambah kementerian, lantas apa yang membuat Prabowo tidak bisa demikian.
"Padahal dia (Prabowo) menang 58 persen, sementara dahulu Jokowi tidak sebesar itu menangnya. Tapi pada periode pertama Presiden Jokowi bisa kok tanpa harus menambah jumlah kabinet,"ujarnya
Penulis : Rahmat/Tribunnews
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.