Pilpres 2024

Ditolak Partai Gelora, Begini Jawaban Santai PKS atas Wacana Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Penolakan Partai Gelora atas wacana bergabungnya PKS dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, direspon santai petinggi PKS.

Editor: rika irawati
PKS
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dalam acara PKS. Selasa (30/4/2024), Jazuli mengungkap sikap PKS yang tak mempersoalkan penolakan Partai Gelora atas wacana masuknya PKS ke pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Syaikhu pun tak mempermasalahkan penolakan Partai Gelora di Koalisi Indonesia Maju.

"Bagi kami, enggak masalah, mau di luar, di dalam, kami punya pengalaman tersendiri ya," kata Syaikhu ditemui di kediaman Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).

Baca juga: 11 Parpol Diprediksi Isi Kabinet Menteri Prabowo-Gibran, Termasuk PKS, Nasdem dan PKB

Syaikhu menegaskan, PKS belum menentukan sikap untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran atau tetap menjadi oposisi.

Keputusan tersebut akan diambil berdasarkan hasil musyawarah Majelis Syura.

"Kebijakan mengambil, apakah itu di luar atau di dalam koalisi atau oposisi, sekali lagi, ini dalam ranah Majelis Syura atau badan pekerja Majelis Syura," ucap Syaikhu.

"Saya, sebagai presiden PKS, akan melaksanakan apa pun kebijakan yang akan diambil Majelis Syura," imbuhnya.

Kendati demikian, Syaikhu mengungkapkan, komunikasi antara PKS dan Prabowo masih terjalin.

Alasan Partai Gelora Tolak PKS

Sebelumnya, Partai Gelora lantang menolak wacana bergabungnya PKS ke Koalisi Indonesia Maju.

Penolakan itu disuarakan Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik.

Baca juga: PKS Buka Peluang Masuk Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ditentukan setelah Halalbihalal

Mahfuz menyinggung PKS yang selalu memainkan narasi ideologisnya melawan pemerintah, termasuk kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.

"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya, ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz, Senin (29/4/2024).

Mahfuz kemudian mengungkit serangan PKS kepada Prabowo-Gibran, termasuk saat kampanye.

"Seingat saya, selama proses kampanye, di kalangan PKS, banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," kata Mahfuz.

Mahfuz lalu mengingatkan publik adanya narasi dari PKS yang mengadu domba dan membelah masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved