Pilpres 2024

Keresahan Parpol Pengusung Prabowo-Gibran saat Parpol Lawan Merapat: PKS Paling Banyak Ditolak

Merapatnya partai-partai lawan di Pilpres 2024 membuat partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resah.

Editor: rika irawati
Youtube KPU RI
Tangkap layar Prabowo Subianto didampingi Gibran Rakabuming Raka memberikan pidato setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Merapatnya parpol lawan di Pilpres 2024 mendapat penolakan parpol pendukung Prabowo-Gibran. 

Penolakan bergabungnya PKS ke pemerintahan Prabowo-Gibran disampaikan Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah.

Alasan Fahri, PKS dikenal gencar memperjuangkan gagasan perubahan dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selama Pilpres 2024.

"Toh sejauh ini belum ada tawaran dari Prabowo-Gibran kepada PKS. Mengapa? Karena, masalahnya adalah lebih dengan PKS sendiri dan gagasan-gagasan yang selama ini seolah-olah sulit dikompromikan dengan siapa pun" kata eks Wakil Ketua DPR RI itu kepada wartawan Selasa (30/4/2024).

Baca juga: Partai Gelora Incar Swing Voter di Jawa untuk Capai Parliamentary Threshold

Partai Gelora sendiri bisa dikatakan sebagai sempalan PKS.

Fahri Hamzah dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, sebelumnya adalah kader PKS.

Keduanya keluar dari PKS dan kemudian mendirikan Partai Gelombang Rakyat Indoensia (Gelora) pada 2019.

PSI Beralasan Keseimbangan

Sementara, penolakan bergabungnya parpol lawan juga disampaikan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Furqan Amini M Chan.

Furqan berharap, tak banyak partai tambahan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Furqan menilai, pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang membutuhkan partai-partai penyeimbang di luar pemerintahan.

"Kalau semuanya bergabung, tidak akan sehat. Karena, harapannya, check and balancing bisa jalan, fungsi-fungsi legislasi mengawasi pemerintah bisa jalan."

"Idealnya, tidak terlalu banyak tambahan Koalisi Indonesia Maju untuk kombinasi atau konfigurasi kabinet ke depan," ungkap Furqan dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: 11 Parpol Diprediksi Isi Kabinet Menteri Prabowo-Gibran, Termasuk PKS, Nasdem dan PKB

Menurutnya, ada beberapa partai yang bisa menjaga konsistensinya mengambil jarak dari kekuasaan eksekutif dan memainkan peran legislasi yang maksimal untuk mengawasi pemerintahan.

"Dalam hal ini, mungkin ya, mungkin, partai seperti PDIP atau PKS (karena) punya DNA yang bagus untuk jadi oposisi atau penyeimbang di parlemen," ungkap Furqan.

PSI, melalui Wakil Ketua Dewan Pembina, Grace Natalie, juga sempat mengatakan bakal ada perhitungan apabila partai politik di luar KIM ingin bergabung ke kabinet Prabowo.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved