Ramadan 2024

Masjid Agung Daarussalaam Cilacap, Hasil Karya Cucu Sunan Kalijaga, Miliki 22 Saka Guru

Masjid yang saat ini masih berdiri kokoh di pusat kota Cilacap tepatnya di sebelah barat Alun-Alun ini menjadi masjid tua di Cilacap.

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: mamdukh adi priyanto
Pingky/TribunBanyumas.com
Masjid Agung Daarussalaam Cilacap yang merupakan masjid tua yang dibangun cucu keturunan Sunan Kalijaga. Masjid ini terbilang unik karena memiliki 22 saka guru. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Masjid Agung Darussalaam Cilacap menjadi satu di antara bukti-bukti sejarah dari peradaban kerajaan-kerajaan Islam di tanah Jawa.

Masjid yang saat ini masih berdiri kokoh di pusat kota Cilacap tepatnya di sebelah barat Alun-Alun dan kantor Bupati Cilacap ini menjadi satu di antara masjid tua di Cilacap.

Konon, Masjid Agung Darussalaam ini dibangun oleh Kiai Kali Husen dan Kiai Kali Ibrahim yang merupakan cucu keturunan Sunan Kalijaga dari kerajaan Mataram Islam.

Baca juga: Pesan Pj Bupati Awaluddin Saat Kultum Malam Ramadan di Masjid Agung Daarussalaam Cilacap

Tiang penyangga atau saka guru di Masjid Agung Daarussalaam Cilacap  yang berjumlah 22. Tiang tersebut hingga saat ini masih dibungkus kayu jati karena merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan.
Tiang penyangga atau saka guru di Masjid Agung Daarussalaam Cilacap yang berjumlah 22. Tiang tersebut hingga saat ini masih dibungkus kayu jati karena merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan. (Pingky/TribunBanyumas.com)

Sama halnya dengan masjid-masjid tua lainnya, Masjid Agung Daarussalaam Cilacap tentunya juga memiliki sejarah dan keunikan.

Diungkapkan KH Muslihun Ashari selaku Takmir Masjid Agung Daarussalaam Cilacap bahwa masjid ini memiliki keunikan pada jumlah tiang atau saka guru didalamnya.

Berbeda dengan sebagian besar masjid di Indonesia yang hanya memiliki empat buah tiang, Masjid Agung Daarussalaam ini memiliki 22 buah tiang penyangga atau saka guru.

Bahkan hingga saat 22 tiang tersebut semuanya masih ada dan masih dibungkus rapi dengan kayu jati.

Baca juga: Melihat Pembuatan Kolang Kaling di Majenang Cilacap, Dilakukan di Pinggir Jalan

Dikatakan Muslihun bahwa jumlah 22 tiang tersebut menunjukkan sifat wajib dan mustahil Allah sehingga untuk jumlahnya tidak dapat diubah.

"Untuk jumlah tiang 22 itu menggambarkan 20 sifat wajib dan sifat mustahil Allah.

Tambahannya di kanan kiri ada 14 buah tiang, sehingga totalnya ada 36," kata dia.

Banyaknya jumlah tiang di dalam masjid, kata Muslihun, selalu menjadi hal yang dipertanyakan oleh jemaah dari luar kota.

Bangunan Cagar Budaya

Lebih lanjut diungkapkan Muslihun, karena keunikannya itulah saat ini Masjid Agung Darussalaam Cilacap juga menjadi salah satu cagar budaya di Cilacap.

"Masjid Agung Daarussalaam Cilacap diawasi langsung oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah mengingat usianya yang sudah cukup tua dan karena keunikan yang dimilikinya," jelasnya.

Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri saat memberikan sambutan ba'da isya dalam rangkaian salat tarawih berjamaah di Masjid Agung Daarussalaam, Cilacap. Senin (11/3) malam.
Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri saat memberikan sambutan ba'da isya dalam rangkaian salat tarawih berjamaah di Masjid Agung Daarussalaam, Cilacap. Senin (11/3) malam. (Istimewa)

Karena menjadi cagar budaya, tentunya pihak pengelola berusaha untuk terus melestarikannya.

Sehingga ketika dilakukan rehab ataupun renovasi, bentuk bangunan dan jumlah saka guru tidak akan berubah.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved