Berita Cilacap
Penncarian Kapal dan 10 ABK yang Hilang di Samudera Hindia Sampai ke Perairan Gunung Kidul
hingga hari ini Rabu (20/3) tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun 10 ABK di dalamnya
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Pencarian terhadap kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 yang hilang kontak di Samudera Hindia pada Rabu (13/3) lalu masih berlanjut hingga hari ini.
Pasalnya hingga hari ini Rabu (20/3) tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun 10 ABK di dalamnya.
Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa menyampaikan, untuk memaksimal pencarian sejak Selasa (19/3) kemarin tim SAR gabungan dibagi menjadi 5 Search Rescue Unit (SRU).
Bahkan pencarian diperluas hingga kawasan perairan Kabupaten Gunungkidul, DIY.
"Mulai pukul 07.00 kemarin, tim rescuer membagi tim menjadi 5 SRU dan pencarian diperluas sampai Gunungkidul," katanya kepada Tribunbanyumas.com
Baca juga: Semarak Hari Jadi ke 168 Cilacap, Forkopimda Ziarah ke Makam Pahlawan dan Mantan Bupati
Disebutkan Adah, SRU 1 melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan RIB 06 sejauh 10 nautical mail (nm) dari PLTU Karangkandri ke arah lokasi kejadian.
Kemudian SRU 2 melakukan penyisiran di darat menggunakan ATV sejauh 10 kilometer dari pantai Teluk Penyu hingga pantai Menganti, Cilacap.
"Untuk SRU 3 juga melakukan penyisiran darat menggunakan rescue trail sejauh 25 kilometer dari pantai Petanahan, pantai Setrojenar, pantai Mliwis dan pantai Laguna Lembuhpurwo Kebumen.
Disana juga melakukan pemantauan udara menggunakan Drone Thermal," jelas Adah.
Lebih lanjut, tim SRU 4 melakukan penyisiran darat menggunakan 2 unit rescue trail sejauh 10 kilometer dari pantai Jatimalang, pantai Jatikontal, pantai Congot dan pantai Glagah Indah.
Kemudian SRU 5 melakukan penyisiran dari pantai Tebing Parangndog hingga pantai Baron, Kabupaten Gunung Kidul dengan jarak sejauh 25 kilometer.
Baca juga: Jelang Laga Kontra Indonesia, Suporter Vietnam Serukan Pemecatan Philippe Troussier
"Upaya perluasan pencarian kami lakukan sebagai upaya memaksimalkan pencarian terhadap kapal dan ABK yang diangkutnya," ungkap Adah.
Selain itu kata Adah, pihaknya juga melakukan penambahan luas area yakni melalui e-broadcast yang dilakukan oleh BCC (Basarnas Comand Center).
"Kami juga melakukan koordinasi kepada JRCC Australia melalui BCC," kata dia.
Baca juga: Cara dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Purbalingga, BI Siapkan Rp 3,5 Triliun Pecahan
Adapun dalam pencarian itu ungkap Adah, tim rescuer banyak menemui kendala di lapangan seperti cuaca yang tidak menentu, area Pencarian yang luas dan juga keterbatasan alat untuk mencapai lokasi.
Dia berpesan kepada nelayan maupun masyarakat yang melihat tanda-tanda penemuan kapal nelayan itu untuk dapat menghubungi Basarnas Cilacap maupun tim relawan lainnya. (pnk)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.