Berita Jateng
Efek Beras Mahal, Warga yang Antre Gerakan Pangan Murah di Pekalongan Sempat Ricuh
terjadi kericuhan karena warga datang sejak pukul 07.00 pagi, tidak mau mengantre, sehingga terjadi aksi saling dorong.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - Ribuan warga antusias dan rela berdesakan untuk mendapatkan beras murah pada Program Gerakan Pangan Murah yang digelar oleh Pemkab Pekalongan, di Terminal Kajen.
Asisten II Bidang Perekonomian, Pemkab Pekalongan Wahyu Kuncoro mengatakan, program ini merupakan upaya dari pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang kesulitan, karena harga beras yang terus melambung hingga RP 17 perkilogram.
"Jadi kami bersama tim pengendali inflasi daerah, bekerjasama dengan Bulog, menggelar gerakan pangan murah. Jadi program ini untuk kendalikan harga, terutama beras."
Baca juga: Minggu Tetap Buka, Jadwal dan Lokasi Pelayanan Samsat Keliling di Cilacap 25 Februari
"Ada paketan beras, gula dan minyak seharga Rp 85 ribu," kata Asisten II Bidang Perekonomian, Pemkab Pekalongan Wahyu Kuncoro, Sabtu (24/2/2024).
Wahyu mengungkapkan, sempat terjadi kericuhan karena warga datang sejak pukul 07.00 pagi, tidak mau mengantre, sehingga terjadi aksi saling dorong.
"Antreannya didominasi ibu-ibu, mereka takut tidak kebagian kupon. Kami sempat menghentikan sementara, hal ini guna untuk membuat kondusif terlebih dahulu."
"Alhamdulillah, setelah ditata dan diberi tahu, semua kembali normal walaupun ada antrean," ungkapnya.
Rencananya Pemkab Pekalongan akan menggelar gerakan pangan murah ini, seminggu dua hari sekali.
Kemudian untuk beras, pihaknya menambah stok yang semula 500 paket, ditambah 500 paket sehingga 1000 paket beras.
Baca juga: PENYEBAB Kebakaran Rumah Mewah 2 Lantai di Gumilir Cilacap
"Total ada 500 paket yang isinya beras, minyak gula dijual dengan harga Rp 85 ribu. Lalu, kami menambah 500 paket lagi untuk beras."
"Antusias masyarakat luar biasa, di Pasar harga beras diangka Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu," imbuhnya
Sementara itu, Solehah (42) warga Gjelig Kajen menceritakan, bahwa ia sengaja antre panjang dan desak-desakan ini untuk membeli beras yang harganya murah.
"Disini 5 kg, harganya Rp 52 ribu. Di toko kelontong dengan beras yang sama mencapai 70 ribu."
"Lalu untuk beras harga per kilogram nya capai Rp 16-17 ribu," katanya.
Ia menyesalkan, tidak dibolehkannya untuk membeli beras dua kantong hanya dibatasi satu kantong.
"Pembeliannya dibatasi mas, hanya satu kantong," ucapnya. (Dro)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.