Berita Jateng
Persis yang Dirasakan Masyarakat, Ternyata BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Melambat
secara kumulatif (c-to-c) perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,98 persen
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tercatat tumbuh melambat pada tahun 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, secara kumulatif (c-to-c) perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,98 persen, melambat dibandingkan capaian pada tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,31 persen.
Secara tahunan (y-o-y), ekonomi Jawa Tengah pada triwulan IV-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,73 persen, melambat dari capaian triwulan IV-2022 yang tumbuh sebesar 5,23 persen.
Sedangkan secara triwulanan (q-to-q) ekonomi Jawa Tengah pada triwulan IV-2023 terhadap triwulan III-2023 tumbuh sebesar 0,43 persen, mengalami perlambatan dibandingkan triwulan III-2023 (q-to-q) yang tumbuh sebesar 1,04 persen.
Baca juga: Pemuda di Karanganyar Terinfeksi Malaria Sepulang dari Papua
"Tahun 2023, cuaca ekstrem kekeringan di berbagai tempat akibat fenomena el-nino memengaruhi sektor pertanian di Jateng. Hal ini tergambar dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2023," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah saat konferensi pers secara virtual, Senin (5/2/2024) sore.
"Deselerasi perekonomian Jateng pada triwulan IV tahun 2023 baik secara q-to-q, y-o-y maupun c-to-c ini juga merupakan imbas dari pelambatan ekonomi global yang cukup berpengaruh pada perdagangan internasional Jawa Tengah," tambah Dadang.
Perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2023 berdasarkan besaran Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat mencapai Rp1.696.795,42 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp1.102.563,18 miliar.
Dadang lebih lanjut menyebutkan, perlambatan ekonomi Jateng tahun 2023 tidak lepas dari perlambatan di sektor lapangan usaha akomodasi dan makan minum serta transportasi dan pergudangan.
"Perlambatan kedua lapangan usaha ini pada 2022 disebabkan oleh pengaruh low base effect pada 2021," sebutnya.
Di sisi itu dia menambahkan, hal cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian global adalah percepatan pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha unggulan Jateng. Di antaranya yaitu industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.
Baca juga: Sosok Prof Rini Guru Besar Universitas Pancasakti Tegal, Bidangnya Tak Biasa
Menurutnya, industri pengolahan terkuat pasca pandemi tahun 2023. Industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,31 persen.
"Pertumbuhan senada pada permintaan domestik semakin kuat diiringi kemitraan luar negeri cukup tinggi. Selanjutnya konstruksi tidak lepas proyek nasional tol seperti Solo-Yogyakarta, Semarang-Demak, daerah Muntilan, dan Blora, yang mana konstruksi mengalami percepatan pertumbuhan 6,03 persen.
Kemudian sektor perdagangan juga menunjukkan optimisme ditandai percepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2023 yang sebesar 4,98 persen," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.