Berita Jateng
Profil Rektor IAIN Kudus Abdurrohman Kasdi yang Dinobatkan Jadi Tokoh Inspiratif Jawa Tengah 2023
Rektor IAIN Kudus Abdurrohman Kasdi dinobatkan sebagai tokoh inspiratif Jawa Tengah 2023.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Rektor IAIN Kudus Abdurrohman Kasdi dinobatkan sebagai tokoh inspiratif Jawa Tengah 2023.
Penyerahan penghargaan tersebut berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).
Abdurrohman Kasdi dinilai mampu membawa IAIN Kudus ke arah yang lebih baik dengan berbagai prestasi yang diraih. Dengan begitu belakangan nama IAI Kudus cukup mencuat.
Pria kelahiran Pati, 25 Februari 1976, yang akrab disapa Prof Dur ini, memegang 3 prinsip dalam hidupnya yaitu kemauan, perjuangan, dan komitmen. Inilah tiga elemen penting yang dipegangnya dalam meraih kesuksesan.
"Sebelum dan sejak saya menjadi rektor, 3 prinsip inilah yang saya selalu pegang. Kemauan dan perjuangan melahirkan prestasi, sedangkan komitmen melahirkan kontinuitas dan tanggung jawab. Alhamdulillah dengan prinsip ini bersama seluruh sivitas akademika IAIN Kudus yang terlibat banyak prestasi yang IAIN Kudus raih," katanya.
Baca juga: Mobilnya Hancur Tertimpa Pohon Peneduh Jalan di Banjarnegara, Mahfud Berharap Perhatian Pemerintah
Sejak dilantik menjadi Rektor oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 6 Juni 2022, Prof Dur sapaan akrabnya berhasil mengantarkan Jurnal QIJIS IAIN Kudus ranking 1 Asia kategori cultural studies dan history.
Terindeks Scopus Q1, SJR 0,706. Selain itu, dalam satu bulan IAIN Kudus menghasilkan 6 guru besar yang dikukuhkan bersamaan, sehingga 1 tahun kepemimpinannya menghasilkan 8 guru besar dari berbagai bidang keilmuan.
"Kenaikan karir dan peningkatan kualitas sumber daya manusia berbanding lurus dengan pengembangan kelembagaan. Sehingga kami selalu mendorong dosen dan tenaga pendidik untuk mengajukan kenaikan pangkat, mengikuti konferensi dan pelatihan-pelatihan. Untuk itu akselerasi ini merupakan prioritas bagi kami, sehingga IAIN Kudus semakin hebat, semakin maju, semakin besar, dan semakin jaya. Ini menandakan dan membuktikan bahwa IAIN Kudus sedang berlari kencang," kata dia.
Prof Dur memulai studi S1 nya di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Al-Azhar Mesir. Setelahnya dia melanjutkan program Magister dan menjadi lulusan terbaik di Universitas Indonesia pada tahun 2005. Setelah itu menempuh program Doktor dan kembali menjadi lulusan terbaik di IAIN Walisongo Semarang pada tahun 2012 dengan predikat cumlaude.
Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, merupakan spirit yang selalu dipegang suami dari Prof. Dr. Hj. Umma Farida, Lc., MA, dan ayah dari Akmal Fawwaz Aulia Rahman dan Azka Fayyadh Atqia Rahman ini, baik ketika mengawali karir menjadi penerjemah berita untuk politik Timur di sejumlah tivi swasta nasional Tanah Air sampai sekarang ketika menjadi Rektor di IAIN Kudus.
Karir Prof. Dur pun sangat cepat, saat masih awal-awal menjadi dosen (2006), sudah dipercaya menjadi sekretaris P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STAIN Kudus. Pada tahun 2011, di usianya yang ke-35 tahun, ia menyelesaikan jenjang S3 atau doktor dan langsung diberi amanat oleh kampusnya STAIN Kudus menjadi Wakil Ketua III STAIN Kudus dan mulai awal tahun 2013 pada usia ke-37, diberi amanah menjadi Direktur Pascasarjana STAIN Kudus, kemudian kembali menjadi Wakil Ketua III (Wakil Rektor III) pada 2017, Direktur Pascasarjana IAIN Kudus pada 2019 sampai 2022).
Baca juga: Atlet Panjat Tebing Batang Siap Ramai-ramai Mundur dan Pindah Kabupaten Jika FPTI Dibekukan
Di usianya yang ke-45 tahun memperoleh jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar atau profesor dan mulai 6 Juni 2022 hingga sekarang diamanahi menjadi Rektor IAIN Kudus.
Baru dilantik 3 Bulan bisa menaikkan Akreditasi Institusi dari C menjadi Baik Sekali. Tak hanya itu prestasi di awal kepemimpinannya. Bahkan baru dilantik 4 Bulan bisa menghasilkan 3 Akreditasi Prodi Unggul. Dalam 1 tahun pertama kepemimpinannya menghasilkan 12 MOU dengan Universitas dan Lembaga di Luar Negeri dan 60 MOU dengan Universitas dan Lembaga di Dalam Negeri.
"Raihan prestasi ini meneguhkan bahwa IAIN Kudus siap bertransformasi menjadi UIN Sunan Kudus sekaligus juga menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dengan mengandalkan mutu dan sekaligus juga ke depan IAIN Kudus semakin hebat dan semakin besar. Tentunya tidak hanya akreditasi tingkat nasional saja tapi kita mulai persiapan untuk akreditasi internasional FIBAA," kata Abdurrohman.
Di sela-sela kesibukan di kampus, Prof Dur juga tidak melupakan untuk melakukan pengabdiannya kepada masyarakat.
Terbukti ia aktif di berbagai organisasi sosial dan keagamaan, di antaranya menjadi Ketua PC GP Ansor Demak dan Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Wakil Ketua DPD KNPI Demak, Wakil Ketua PCNU Demak, Wakil Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar, Ketua III MUI Demak, Ketua IX PW IKAPMII Jawa Tengah dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Kudus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.